Jakarta, WartaPenaNews – Politisi Gerindra mengkritik rencana Menteri BUMN Erick Thohir yang berencana akan membentuk holding BUMN Asuransi. Ide ini dinilai hanya sebagai upaya menutupi skandal yang ada di perusahaan asuransi plat merah tersebut.
Ketua DPP Gerindra, Iwan Sumule mengatakan, secara logika tidak ada perusahaan yang bersedia membangun holding dengan perusahaan yang labanya minus puluhan triliun.
“Mau buat holding untuk menutupi bahwa ada aksi perampokan di Jiwasraya ya?†ujar Iwan dalam ciutannya di akun Twitternya, Selasa (24/1/2019).
Dia memberikan solusi yang harus diambil pemerintah guna menyelamatkan uang nasabah Jiwasraya. Caranya dengan mempailitkan dan menangkap para pelaku dibalik skandal gagal bayar polis asuransi perusahaan plat merah tersebut.
“Kenapa tak pailitkan sekalian dan tangkap para perampok itu. Iya gak sih?†lanjut Iwan Sumule.
Sebelumnya, pemerintah memastikan tidak akan lari dari tanggung jawab terhadap nasabah korban BUMN Asuransi Jiwasraya.
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan salah satu solusi langkah awal yang ditempuh pemerintah adalah membentuk holding BUMN Asuransi.
“Dari situ mungkin nanti ada dana Rp1,5 triliun-Rp2 triliun per tahun,†katanya di Jakarta, Senin (23/12/2019).
Diketahui, secara tiba-tiba Jiwasraya mengumumkan tidak akan sanggup membayar polis nasabah produk JS Saving Plan yang mencapai Rp 12,4 triliun dan jatuh tempo mulai Oktober hingga Desember 2019.
Sementara, Jaksa Agung ST Burhanudin menyebut ada kerugian yang dialami Jiwasraya mencapai lebih dari Rp 13,7 triliun. (rob)
