WartaPenaNews, Jakarta – Rencana Bulog akan membuang 20 ribu ton cadangan beras pemerintah mendapat respon dari sejumlah kalangan termasuk, politisi Partai Gerindra.
Ketua DPP Partai Gerindra Iwan Sumule menilai aksi buang beras senilai Rp160 miliar dengan alasan usia penyimpanan lebih dari 1 tahun itu tidak lepas dari kebijakan Enggartiasto Lukita saat jadi Menteri Perdagangan.
Saat menjabat Mendag, Enggar ngotot melakukan impor beras disaat petani sedang panen raya. Berbagai kritik bahwa impor akan membuat Indonesia kelebihan beras dan akan berujung sia-sia karena beras akan busuk diabaikan.
“Dulu Mendag Enggar, Nasdem impor beras ugal-ugalan,†ujarnya di akun Twitter pribadi, Senin (2/12).
Kini akibat impor Enggar tersebut, stok beras melimpah dan membusuk di gudang Bulog. Alhasil, bulog harus membuang lantaran tidak mungkin diberikan ke masyarakat.
Aksi buang beras ini, bagi Iwan sama halnya dengan membuang uang negara. Angka Rp160 miliar bukan sedikit.
Atas alasan itu, dia menyerukan tagar #TangkapEnggar. Iwan juga mengajak warganet untuk memviralkan tagar tersebut.
“Ayo viralkan, #TangkapEnggar,†serunya.
Sebelumnya perusahaan logsitik pimpinan Budi Waseso menyatakan akan membuang 20 ribu ton cadangan beras pemerintah yang ada di gudang mereka. Nilai beras tersebut mencapai Rp160 miliar.
Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh mengatakan pemusnahan dilakukan karena usia penyimpanan beras tersebut sudah melebihi 1 tahun. (rob)