23 April 2025 - 12:32 12:32
Search

Polri: Tak Ada WNI Jadi Korban Atau Pelaku Bom Sri Lanka

WartaPenaNews, Jakarta – Mabes Polri memastikan tidak ada satupun warga negara Indonesia (WNI) yang terlibat, baik yang menjadi korban atau pelaku dalam serangkaian teror bom di Sri Lanka pada Minggu (21/4) lalu. Hal itu diungkapkan Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo dalam konferensi persnya, Selasa (23/4).

“Dari informasi yang kami terima, sampai hari ini tak ada korban maupun pelaku dari WNI dalam kejadian teror bom di Sri Lanka,” kata Dedi. Menurut Dedi, informasi yang diterimanya berdasarkan hasil koordinasi dan kerjasama antara Polri dan kepolisian Sri Lanka.

Sebelumnya, seorang korban bernama Insan Setiawan yang diduga WNI menjadi korban dalam ledakan di Hotel Shangri-La, Kolombo. Setelah ditelisik, kesalahan ejaan penulisan nama.

“Jadi, nama pelaku itu ternyata Insan Seelawan alias Seelavan Hinsamy warga negara Sri Lanka, bukan WNI yang diketahui seorangpemilik pabrik di wilayah Wellampitiya Avissawella di Sri Lanka, dan ini sudah dipastikan berdasarkan identifikasi kepolisian disana,” tuturnya.

Sementara itu,Juru bicara Kepolisian Sri Lanka Ruwan Gunasekera menyatakan, apabila saat ini jumlah korban tewas dalam serangan teror bom secara beruntun di tiga kota Sri Lanka selama perayaan Hari Paskah bertambah menjadi 310 orang.

Dia menyebut, tambahan dari beberapa korban tewas itu awalnya sempat kritis karena luka serius, namun tak tertolong hingga akhirnya meninggal.

Selain korban tewas itu, diakui Gunasekera, ada jugasedikitnya 500 orang korban terluka dalam serangan bom yang terjadi di 8 lokasi tersebut.

Adapun terkait kasus teror ini, Kepolisian Sri Lanka sendiri telah mengamankan sebanyak 40 orang yang diduga terlibat dalam serangan bom tersebut, dan hingga kini masih diperiksa intensif untuk memastikan keteribatan dan asal jaringan kelompoknya.

Dilain pihak, pemerintahSri Lanka meyakini para pelaku teror yang diklaim sebagai serangan paling mematikan selama satu dekade terakhir di negara itu dilakukan oleh kelompok ekstremis setempat atas nama, Jemaah Tauhid Nasional (NTJ).

Namun demikian, saat ini Pemerintah Sri Lanka masih menyelidiki kemungkinan dari hubungan NTJ dengan organisasi internasional, sebab mereka belum mengetahuibanyak informasi tentang NTJ, baik dari struktur lembaga hingga jumlah anggotanya. (*/dbs)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait