WartaPenaNews, Jakarta – Kunjungan grup musik rock cadas tanah air – Powerslaves, pada hari Jumat, 28 Agustus 2020. Hadirnya grup Rock cadas papan atas tanah air adalah bentuk dukungan moral personel Powerslaves dan manajemen Kereta Rock N Roll, atas program pusjarah dalam menggelorakan kaum muda milenial cinta sejarah.
Kapusjarah TNI – Brigjen TNI Prantara Santosa, S.sos, M.Si, M.Tr ( Han) menyambut baik kehadiran grup rock asal Semarang dengan rasa persaudaraan dan kekeluargaan tanpa memperlihatkan gaya militeristiknya. Layaknya seorang teman lama yang baru bertemu, Prantara Santosa lebih banyak memperlihatkan gaya bersahabat, yang tidak sedikit diselingi candaan seorang jendral bintang satu kepada seluruh personil Powerslaves yang datang, hingga suasanapun terlihat menjadi semakin akrab.
“Jarang terjadi, apa yang dilakukan seorang perwira tinggi militer berbuat seolah olah kita sudah saling mengenal dan seolah seperti teman lama yang ketemu lagi. Apalagi kita sama sekali belum mengenal sebelumnya,â€ungkap Anwar Fatahillah lewat percakapan tertulis whatsapp (2/9/2020).
Menurut Anwar Fatahillah basist yang juga leader kelompok band rock Powerslaves, melihat suasana dan kondisi area Museum Satria Mandala sangat bagus, nyaman dan asri. Terobosan yang dilakukan Kapusjarah dalam menjaga, merawat dan membangun aset sejarah bangsa dibawah institusi Pusjarah di anggap sangat baik, ditambah usaha Kapusjarah TNI mau merangkul semua elemen generasi muda bangsa dengan cara lebih humanis tanpa memperlihatkan hal hal yang berbau militeristik.
“Terobosan ini menurut saya perlu di acungi jempol dan didukung penuh. Saya pikir imej museum itu ya sebatas merawat barang/benda bersejarah,sehingga kurang diminati oleh anak-anak muda karena tidak ada sosialisasi yang sampai ke kalangan muda,terutama para milenial,†ucap Anwar.
Adanya kepedulian Pusjarah merangkul kreatifitas positif berbagai generasi muda lewat program Genta Bangsa (Generasi Muda Cinta dan Bangga Sejarah), adalah sesuatu yang perlu disikapi dan di dukung kalangan potensial (influencer) agar sosialisasi tentang sejarah sejalan dengan program Pusjarah dalam rangka menggelorakan cinta sejarah bagi generasi muda tanah air lewat berbagai cara, salah satunya lewat media sosial.
“Langkah membuka area museum untuk mendukung kegiatan kreatif anak muda sebagai alternatif tempat mereka berkarya adalah sebuah bentuk kegiatan sosialisasi sangat penting untuk kita semua dalam upaya mengenal sejarah,†ujar Anwar yang meyakini apa yang dilakukan pusjarah saat ini semakin mendekatkan generasi muda pada usaha mengenal para pahlawan dan akhirnya mengenal sejarah bangsa.
Anwar mengaku baru kali pertama, ia masuk kedalam museum yang selama ini urusan sejarah bangsa hanya didapat dari pelajaran sekolah. Bersama teman Powerslaves datang langsung dan ditemani berkeliling dalam museum oleh orang nomer satu dilingkungan Pusjarah, sangat fantastis dan surprise bisa melihat benda benda sejarah yang selama ini hanya dilihat dari buku sejarah dan cerita film.
“Didalam museum kita bisa lihat berbagai diorama sejarah bangsa dengan suansana nyaman dan bersih. Aku terkesima lihat beberapa benda pusaka yang ada di museum, mulai dari tandu Sang Pasnglima Jendral Sudirman,hingga berbagai peralatan tempur para pahlawan yang gugur dalam memperebutkan tanah air,†cerita Anwar.
Tanggapan serupa pun dikemukakan Indra Budi S, manajer Powerslaves yang ikut hadir dalam rombongan itu. Menurut Indra, suasana area museum sangat bagus dan pas untuk para milenial yang mau melihat lihat dan menjadikan museum alternatif tongkrongannya.
Selain benda benda sejarah tersusun apik dan rapih ditiap sudut area, seperti pesawat terbang Seulawah pemberian rakyat Aceh, Mobil dinas yang pernah dipakai presiden pertama, ambulance yang dimiliki bangsa Indonesia yang bersejarah dan lainnya, terlihat juga ada cafe Genta yang minimalis untuk tongkrongan anak muda kreatif serta beberapa bangunan modern lain melengkapi area tersebut.
“Suasana di Museum Satria Mandala sangat bagus sekarang. Lebih milenial dan jauh dari kesan kuno. Bila orang berpikir museum pasti tergambar kesan kuno. Setelah lihat langsung, kesana pasti punya kesan berbeda,â€ujar Indra.
Kedepan Powerslaves berharap ada kerjasama yang baik dengan Pusjarah TNI, agar Powerslaves pun dapat memberi sebuah konsep konser live streaming menyesuaikan situasi pandemik, dimana dalam konser live streaming tersebut bisa saja di tengah konser disisipi pesan pesan sejarah seperti video milik Pusjarah TNI.
“Dengan begitu Powerslavespun ikut membantu mensosialisasikan sekaligus mengajak generasi muda dan followernya untuk lebih mencintai sejarah. Ditambah Powerslavespun pernah merilis album kebangsaan yang makin dapat mengangkat cintah tanah air lewat sejarah bangsa,†ujar Indra Budi Sosiawan.
Selain Kapusjarah, hadir pula pengurus harian Genta Bangsa, Richard Erlangga beserta anggota genta bangsa lainnya. Pertemuan dilakukan di cafe Genta, sambil menikmati kopi Genta yang menjadi andalan utama sajian cafe Genta, acara juga diselingi obrolan santai seputar nasionalisme, sejarah dan kepahlawanan, dimana obrolan itu juga merupakan bagian talkshow yang akan di buat untuk mengisi konten Youtube Channel milik komunitas genta Bangsa.
“Komunitas Genta Bangsa berharap, mampu memberikan berbagai cara, selain bentuk kegiatan langsung. Suguhan informasi lewat media sosial pun dilakukan agar generasi muda yang sekarang lebih banyak menyukai media digital, mendapatkan informasi dan melihat sosialisasi program Genta Bangsa, sekaligus untuk cinta sejarah,†ucap Richard Erlangga, Ketua Harian Komunitas Genta Bangsa- Pusjarah TNI. (Beng Aryanto)