Jakarta, WartaPenaNews – Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono menantang keberanian Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri cs untuk membongkar skandal pembobolan perusahaan asuransi Jiwasraya sebesar Rp 12,4 triliun. Jumlah ini nilainya lebih bombastis dibanding skandal Bank Century.
Arief mencurigai adanya benang merah antara gagalnya Jiwasraya membayar polis JS Saving Plan milik pemegang polis yang jatuh tempo mulai Oktober – Desember 2019, dengan dana kampanye Pilpres 2019 lalu.
“Kita coba apakah pimpinan baru KPK dan Dewas KPK berani nantinya mengungkap kasus Jiwasraya yang jauh lebih bombastis, Dana yang dijebol melebihi skandal Bank Century yang hanya Rp 8 triliun,” ucap Arief dalam keterangannya, Rabu (25/12/2019).
Arief juga mendorong DPR segera menggulirkan pembentukan Panitia Khusus (Pansus) seperti ketika skandal Bank Century terungkap ke publik. Pasalnya, ada banyak hal yang mesti didalami dan diungkap lewat pansus itu nantinya. Pansus ini juga bisa membuat skandal itu terang benderang.
Di sisi lain, ketua umum Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu ini juga tidak sepenuhnya setuju dengan ide Menteri BUMN Erick Thohir dalam menyelesaikan masalah Jiwasraya, yakni pembentukan holding asuransi.
“Pembentukan Holding Asuransi yang diajukan Menteri BUMN sebagai cara mengatasi pembobolan Jiwasraya, itu hanya kamuflase karena BUMN asuransi lainnya juga lagi banyak bermasalah,” tandas Arief. (rob)