wartapenanews.com – Protes atas kematian Mahsa Amini terus tereskalasi di Iran. Mahsa mengembuskan napas terakhir pada Jumat (16/9) setelah dirawat tiga hari dalam kondisi koma. Mahsa ditangkap oleh polisi moral Iran karena melanggar hukum hijab. Ia diduga mengalami penyiksaan selama penahanan.
Presiden Iran Ebrahim Raisi dalam keterangan pers yang disampaikan oleh Kedubes Islam Iran di Jakarta disebut telah mengeluarkan perintah dan instruksi agar lembaga-lembaga terkait menindaklanjuti peristiwa kematian Mahsa secara akurat, cepat dan transparan.
“Yang Mulia Dr. Ebrahim Raisi, Presiden Republik Islam Iran melalui saluran telepon menyatakan belasungkawa dan simpati kepada keluarga Mahsa Amini dan menegaskan bahwa ia telah menugaskan badan-badan terkait di Iran untuk segera menyelidik kejadian ini,” demikian keterangan dalam keterangan pers tersebut, Minggu (1/10).
“Lebih lanjut, Presiden Raisi telah memerintahkan Menteri Dalam Negeri untuk segera melakukan investigasi yang tepat dan akurat mengenal penyebab insiden meninggalnya Mahsa Amini,” sambungnya.
Sementara, Kepala Kekuasaan Yudikatif Republik Islam Iran, Mohseni Eje’i, juga meminta agar jajarannya menindaklanjuti peristiwa ini dengan cermat.
“Yang Mulia Eje’i menugaskan kepada Badan Kepolisian Forensik Iran untuk menyelidiki sebab kematian Mahsa Amini secara hati-hati dan teliti, la juga telah memerintahkan otoritas kehakiman untuk melakukan penyelidikan meyeluruh dan mendalam terhadap seluruh CCTV umum dan pribadi pada lokasi kejadian ini,” ungkap keterangan tersebut. (mus)