WartaPenaNews, Jakarta – Rencananya, Kamis, 26 Maret 2020, pukul 13.00 WIB, jenazah Ibunda Presiden Jokowi akan dikebumikan di pemakaman keluarga Mundu, Selokaton, Gondangrejo, Karanganyar – Solo.
Cara Menghormati Dan Mengharap Keberkahan Dari Yang Meninggal
Layaknya tradisi kematian pada masyarakat Jawa, sebelum jenazah diberangkatkan ke pemakaman, diselenggarakan ritual brobosan.
Tradisi brobosan merupakan ritual yang dilakukan masyarakat Jawa, ketika orang tua, saudara atau kerabatnya meninggal dunia.
Tujuan acara untuk menghormati, serta berharap keberuntungan dari kharisma dan kemampuan yang meninggal.
Baca Juga: Pastikan Produksi Pertanian Berjalan, Kementan Minta Maksimalkan Alsintan
Tahapan Ritual
Ritual dimulai, ketika peti jenazah dibawa ke luar rumah dan diberhentikan untuk di doakan oleh Pinisepuh.
Usai berdoa, pengusung akan mengangkat keranda lebih tinggi, agar bisa dilewati oleh anggota keluarga. Dimulai dengan anak tertua, cucu, serta anggota keluarga inti yang berjalan sambil merunduk, bergantian.
Tata caranya, dimulai dari sebelah kanan, kemudian sebelah kiri, lalu ke depan hingga kembali lagi ke sebelah kanan. Masing-masing diulangi hingga 3 kali.
Ritual brobosan, pernah saya ikuti semasa kecil, ketika Eyang Kangkung (kakek) saya meninggal. Eyang putri (nenek) berada di depan, berjalan membungkuk sambil menyapu tanah menggunakan sapu lidi. Kami, mengikuti berjalan dari belakang. Salah seorang kerabat melempar peti jenazah dengan campuran beras kuning dan uang logam.
Usai prosesi brobosan, ketika peti jenazah mulai meninggalkan halaman, kerabat lainnya memecahkan piring yang digunakan Alm semasa hidup.
Intinya, agar perjalanan arwah ke alam baqa dimudahkan, serta keluarga yang ditinggalkan tetap ikhlas, sabar dan dimurahkan rejeki.
Ritual brobosan berdasarkan pepatah “mikul duwur, mendhem jero”, untuk menjunjung tinggi, serta mengenang jasa-jasa orang yang meninggal.(bud)
