6 May 2024 - 08:25 8:25

Presiden Tegaskan Jangan Beli Alutsista yang Sudah Usang dan Ketinggalan Zaman

WartaPenaNews, Jakarta – Presiden Jokowi minta Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mempersiapkan skema pertahanan untuk menghadapi perang di waktu akan datang. Jokowi ingin penyediaan alat penting skema senjata (alutsista) dengan tehnologi yang kekinian hingga tidak tertinggal jaman.

Ini dikatakan Jokowi waktu pimpin rapat terbatas penyediaan alutsista di Kantor Presiden Jakarta, Jumat (22/11/2019). Ia memandang, penyediaan alutsista harus juga memperhitungkan corak peperangan di waktu depan.

“Jangan pernah penyediaan alutsista kita kerjakan dengan tehnologi yang telah kedaluwarsa, telah tertinggal serta tidak sesuai corak peperangan di waktu mendatang,” kata Jokowi.

Menurutnya, Indonesia harus jadi negara yang kuat serta disegani di lokasi Asia Timur. Untuk sampai hal tersebut, Jokowi menyebutkan, dibutuhkan penguatan alutsista kekinian namun berstandar pada potensi industri alat pertahanan dalam negeri.

Bekas Gubernur DKI Jakarta itu mengutamakan, penguatan industri pertahanan dapat terealisasikan jika mempunyai roadmap yang pasti dalam peningkatan industri pertahanan dalam negeri.

Tetapi, ia minta, supaya Prabowo ikut menyertakan BUMN serta swasta hingga dapat kurangi ketergantungan pada import alutsista.

“Ke-2 kita harus juga pastikan terdapatnya pindah tehnologi dari tiap penyediaan alutsista atau program kerja sama dengan negara negara lain,” tutur Jokowi.

Terpikat Rudal Swedia

Awalnya, pada 21 November 2019, di Jakarta, Dubes RI untuk Swedia, Bagas Hapsoro lakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto.

Arah penting pertemuan untuk menjajaki penambahan kerja sama bidang pertahanan RI-Swedia, diantaranya dalam bagian pertahanan maritim; industri, tehnologi, serta pendidikan pertahanan; terorisme; pasukan perdamaian; sampai kerja sama serta service kesehatan militer.

Indonesia serta Swedia sudah menyetujui supaya Memorandum Kesepakatan (MoU) mengenai Kerja Sama Dalam Bagian Pertahanan yang sudah di tandatangani ke-2 Menhan RI serta Swedia pada Desember 2016 selekasnya dikerjakan. Akan tetapi agar kesepakatan itu bisa diterapkan, butuh diratifikasi oleh DPR-RI terlebih dulu.

“Indonesia membutuhkan pemenuhan keperluan kriteria yang sudah disetujui kedua pihak, yakni terdapatnya pindah tehnologi serta pemakaian beberapa bahan produk lokal. Swedia menjanjikan kesempatan job creation buat Indonesia,” tutur Bagas.

Prabowo mengatakan jika untuk MoU, akan selekasnya dituntaskan ratifikasinya. Dia mengatakan ketakjubannya atas pengembangan serta tehnologi pertahanan Swedia.

“Saya tertarik dengan tehnologi skema pertahanannya, terutamanya rudal serta radar,” tutur Prabowo seperti diambil dari pengakuan tercatat KBRI Stockholm yang diterima Liputan6.com, Kamis (21/11/2019).

“Saya ingin semua taruna kita belajar ke luar negeri, supaya pandangan mengenai pertahanannya bertambah, potensi bahasanya. Saya meyakini tentara-tentara kita akan tambah lebih unggul dibandingkan negara lain,” lebih Prabowo. (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
4 May 2024 - 12:14
Mal Rabinza di Lebak Hangus Terbakar

WARTAPENANEWS.COM – Kebakaran hebat terjadi di Mal Rangkasbitung Indah Plaza (Rabinza), Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, pada Sabtu (4/5/2024) dini hari. Informasi diperoleh, peristiwa itu terjadi pukul 00.25 WIB.

01
|
4 May 2024 - 11:13
Mayat Pria Ditemukan Tanpa Busana di Perumahan Sukabumi

WARTAPENANEWS.COM – Warga di Perumahan Frinanda, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, digegerkan dengan penemuan mayat pria dalam kondisi telanjang. Kejadian tragis tersebut terjadi di rumah blok B1 Nomor 1

02
|
4 May 2024 - 10:06
Exit Tol Jagorawi Arah Puncak Macet, Contraflow Diberlakukan di KM 44

WARTAPENANEWS.COM – Kemacetan terjadi di exit Tol Jagorawi arah Puncak pagi ini, Sabtu (4/5). Ini disebabkan wisatawan yang akan berlibur ke kawasan Puncak pada weekend. Informasi dari Jasa Marga, kemacetan

03