7 May 2024 - 18:13 18:13

Prof Emil Salim Disebut Sesat oleh Arteria Dahlan

WartaPenaNews, Jakarta – Nama Profesor. DR. Emil Salim saat ini tengah ramai dibicarakan, setelah dikatakan sesat oleh anggota DPR dari PDIP Perjuangan, Arteria Dahlan.

Arteria tidak cuma mengatakan kasar terhadap Guru Besar Universitas Indonesia itu, dia bahkan menunjuk-nunjuk Emil Salimdi acara Mata Najwa episode “Ragu-ragu Perppu”, Kamis malam 10 Agustus 2019.

Emil Salim merupakan seorang ekonom senior di Indonesia. Keseriusan dan keahliannya dalam bidang ekonomi mengantarkannya dekat sama lingkaran istana presiden Soeharto.

Prof. Dr. Emil Salim lahir di Lahat, Sumatera Selatan, 8 Juni 1930. Dia mengenyam pendidikan di Frobel School selama setahun di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Setelah itu, dia menambahkan ke sekolah Belanda Europesche Lagere School (ELS) selama 4 tahun di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Sedangkan 2 tahun seterusnya dia teruskan di ELS dalam tempat kelahirannya. Setelah Jepang masuk ke Indonesia, pada 1942-1944, pendidikannya lantas berbuntut di Dai Ichi Syo-Gakko, Palembang.

Bacalah juga: Rekam Jejak Arteria Dahlan, Orang politik Muda Penuding Emil Salim Sesat

Pada 1945 setelah Indonesia merdeka, Emil Salim masih terus menambahkan studinya sampai dia kuliah di Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia (UI).

Lulus dari UI, Emil Salim lantas pindah ke Negeri Paman Sam untuk menambahkan program S2 dan S3 di Ilmu Ekonomi, University of California, Berkeley. Dia lulus dengan gelar Master of Arts dan Doctor of Philosophy pada tahun 1964.

Setelah dia menuntaskan studinya di Amerika, pada tahun 1966 dia berubah menjadi anggota Tim Penasihat Ekonomi Presiden.

Lima kali jadi menteri

Emil Salim berubah menjadi menteri lima kali selama 22 tahun. Gak cuma itu, setelah tak jadi menteri, dia lantas diperintah berubah menjadi klub penasihat presiden. Dia berubah menjadi menteri saat berumur 41 tahun.

Menteri Negara Penyempurnaan dan Pembersihan Aparatur Negara merupakan jabatan pertamanya. Dia dipilih oleh Presiden Soeharto. Waktu itu, Soerharto mengharapkan Emil Salim dapat menanggulangi masalah pegawai negeri sipil pada waktu awal kabinetnya.

Walau demikian, itu bukan sekali-kalinya Emil bersentuhan dengan istana. Lima tahun sebelumnya, saat dia berumur 36 tahun, dia sudah berubah menjadi klub Tim Penasihat Ekonomi Presiden. Perjalanan Emil memang tak jauh dengan istana. Terus-terusan perubahan rezim, dia tetap dibutuhkan keahliannya.

Pada 1999, dia kembali dekat sama istana. Dia dipilih berubah menjadi Ketua Dewan Ekonomi Nasional oleh rezim baru Presiden Abdurrahman Wahid.

Pada jaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dia memegang yang sama. Serta periode seterusnya, dia berubah menjadi Ketua Dewan Penilaian Presiden sampai 2014. (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
6 May 2024 - 12:17
Rafah Diserang Israel, 19 Warga Gaza Tewas

WARTAPENANEWS.COM – Israel menyerang Rafah di selatan Gaza pada Minggu (5/5). Aksi Israel adalah tindakan balas dendam atas serangan roket sayap militer Hamas yang menewaskan tiga tentara IDF. Menurut pejabat

01
|
6 May 2024 - 11:14
Pagi Tadi, Gunung Semeru Kembali Erupsi

WARTAPENANEWS.COM – Gunung Semeru yang terletak di Lumajang "batuk" pagi ini, Senin (6/5). Gunung tersebut memuntahkan kolom abu setinggi 700 meter dari atas puncaknya. "Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari

02
|
6 May 2024 - 10:16
Ada Tumpahan Oli, Jalan Juanda Depok Macet Parah

WARTAPENANEWS.COM – Jalan Juanda dari arah Cisalak ke arah Margonda, Depok, macet parah tadi pagi, Senin (6/5) sekitar pukul 08.00 WIB. Ada tumpahan oli jalan dekat Pesona Square Mal. Pantauan

03