Jakarta, WartaPenaNews – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melanjutkan Program Padat Karya Tunai pada tahun 2020 dengan anggaran sebesar Rp8,64 triliun. Anggaran tersebut digunakan untuk 7 program, yakni Pembangunan Jembatan Gantung, Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI), Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW), penataan Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU), Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas).
Percepatan program padat karya Kementerian PUPR utamanya adalah untuk mempertahankan daya beli masyarakat di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi akibat Pandemi COVID-19 yang terjadi sekarang.
“Perlu saya tekankan sekali lagi bahwa program Padat Karya Tunai di semua kementerian dan lembaga harus diperbanyak. Satu-dua Kementerian sudah mulai, tapi menurut saya perlu diperbanyak di Kementerian lain. Daya beli masyarakat betul-betul harus menjadi perhatian kita, terutama rakyat kecil. Arahkan anggaran itu ke sana,†ucap Presiden Joko Widodo yang disampaikan saat videokonferensi Rapat Terbatas dari Istana Merdeka, Jumat (20/3/2020).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan program infrastruktur kerakyatan atau Padat Karya Tunai sangat penting bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Sebab pembangunan infrastruktur padat karya, selain untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat, juga bertujuan mengurangi ketimpangan dan kesenjangan pembangunan antar wilayah serta ketimpangan taraf hidup masyarakat dari segi penghasilan.
“Sesuai arahan Presiden tadi saat Ratas, kami akan fokuskan realisasi program Padat Karya Tunai di lingkungan Kementerian PUPR,” tegas Menteri Basuki.
Pada 2020 PAMSIMAS akan dilaksanakan di 5.053 desa dengan anggaran Rp 767 miliar, SANIMAS di 1.026 lokasi dengan anggaran Rp 398 miliar, P3TGAI di 6.000 lokasi dengan anggaran Rp 1,350 triliun, dan jembatan gantung 148 unit senilai Rp710 miliar. KOTAKU di 364 kelurahan dengan anggaran Rp 259 miliar, PISEW di 900 kecamatan dengan anggaran Rp540 miliar, TPS-3R di 106 lokasi dengan anggaran Rp79 miliar, peningkatan kualitas rumah swadaya sebanyak 166.000 unit dengan anggaran Rp3,497 triliun dan pembangunan baru rumah swadaya sebanyak 12.750 unit dengan anggaran Rp818 miliar.
PAMSIMAS dan SANIMAS merupakan program padat karya yang akan dilaksanakan Ditjen Cipta Karya untuk mendukung pencegahan stunting atau gangguan pertumbuhan pada anak balita melalui penyediaan sarana prasarana air bersih dan sanitasi. Beberapa kegiatan PAMSIMAS yakni pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) baru, perluasan dan optimalisasi SPAM eksisting dengan modul sambungan rumah. Sementara beberapa kegiatan SANIMAS yakni prasarana mandi, cuci, kakus (MCK), instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) komunal, IPAL kombinasi dengan MCK, dan sambungan rumah (SR). (rob)