WartaPenaNews, Jakarta – Pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) yang berlokasi di Komplek RRI Cimanggis, Depok, Jawa Barat, dibangun di atas lahan seluas 142,5 Ha.
Pembangunan Universitas UIII dilaksanakan dua tahap, dimana tahap I dikerjakan oleh Kementerian Agama RI dengan biaya Rp714 miliar. Selanjutnya tahap II dikerjakan oleh Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya dengan biaya Rp367 miliar.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, untuk pembangunan yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR, yakni Masjid Kampus dan Perpustakaan diupayakan untuk dapat selesai sesuai target yaitu pada akhir Juni 2021.
Pembangunan Universitas UIII tahap II dikerjakan oleh Kementerian PUPR dengan lingkup pekerjaannya meliputi pembangunan Masjid Kampus 2 lantai seluas 5.200 m2 dengan kapasitas tampung 1.880 jamaah. Kemudian pembangunan Perpustakaan Pusat 8 lantai seluas 16.556 m2 dengan kapasitas pengunjung 1000 orang dikerjakan oleh kontraktor PT. PP (Persero) dengan alokasi anggaran senilai Rp254,9 miliar dan saat ini progres kosntruksinya telah mencapai 66,45% dengan deviasi +0,453%.
Sementara pemembangun apartemen bagi Mahasiswi Blok I seluas 12.652m2 yang terdiri dari 8 lantai dengan jumlah kamar 268 unit. Adapun alokasi anggaran untuk pembangunan apartemen tersebut senilai Rp120 miliar yang dikerjakan oleh kontraktor PTHutama Karya (Persero) dan saat ini progress konstruksinya telah mencapai 77,88% dengan deviasi +0,231%. Ditargetkan pembangunan tahap II akan rampung pada akhir Juni 2021 sesuai adendum kontrak yang sebelumnya ditargetkan selesai pada Desember 2020.
Kampus tersebut dibangun dengan konsep modern dan inklusif hanya memanfaatkan 20 persen dari total luas komplek untuk bangunan gedung, sedangkan sisanya ruang hijau berupa taman.
Kampus UIII memiliki desain yang futuristik dan tata ruang kampusnya yang baik sehingga mendukung harapan UIII sebagai kampus masa depan bagi kajian dan penelitian peradaban Islam. Rencananya kampus ini akan diisi oleh mahasiswa yang komposisinya 50 persen adalah mahasiswa asing (internasional), dan 50 persen lagi dari Indonesia. (rob)