19 April 2024 - 05:20 5:20

Rampungkan Rencana Merger 3 Bank Syariah, Bank Hasil Penggabungan Akan Berevolusi Jadi Bank Syariah Nasional Terbesar

WartaPenaNews, Jakarta –  Pada hari ini, PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIS), PT Bank Syariah Mandiri
(BSM) dan PT Bank BNI Syariah (BNIS) telah mempublikasikan Ringkasan Rancangan Penggabungan
Usaha (merger) yang mencakup penjelasan mengenai visi, misi, dan strategi bisnis Bank Hasil
Penggabungan. Publikasi tersebut merupakan bagian dari tahapan rencana penggabungan ketiga
bank syariah milik BUMN.

Sesuai dengan Ringkasan Rencana Merger yang disampaikan, Bank Hasil Penggabungan akan
memiliki modal dan aset yang kuat dari segi finansial, sumber daya manusia, sistem teknologi
informasi, maupun produk dan layanan keuangan untuk dapat memenuhi kebutuhan nasabah
sesuai dengan prinsip syariah. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan penetrasi aset syariah serta
meningkatkan daya saing untuk mencapai visi “Menjadi Salah Satu dari 10 Bank Syariah Terbesar Berdasarkan Kapitalisasi Pasar Secara Global dalam Waktu 5 Tahun ke Depan”.

Total aset dari Bank Hasil Penggabungan akan mencapai Rp214,6 triliun dengan modal inti lebih
dari Rp20,4 triliun. Dengan demikian Bank Hasil Penggabungan akan masuk ke dalam TOP 10 bank
terbesar di Indonesia dari sisi aset dan TOP 10 bank syariah terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi
pasar. Bank Hasil Penggabungan akan tetap menjadi perusahaan terbuka dan tercatat di Bursa Efek
Indonesia dengan ticker code BRIS.

Komposisi pemegang saham pada Bank Hasil Penggabungan adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
(BMRI) 51,2%, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) 25,0%, PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk (BBRI) 17,4%, DPLK BRI – Saham Syariah 2% dan publik 4,4%. Struktur pemegang
saham tersebut adalah berdasarkan perhitungan valuasi dari masing-masing bank peserta
penggabungan.

Dokumen Ringkasan Rencana Merger telah disampaikan kepada seluruh regulator terkait baik
regulator pasar modal dan perbankan. Tahapan dan proses-proses selanjutnya akan sepenuhnya
dilaksanakan sesuai dengan regulasi dan perundang-undangan yang berlaku.

Hery Gunardi, Ketua Project Management Office Integrasi dan Peningkatan Nilai Bank Syariah
BUMN sekaligus Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mengatakan seluruh proses
dan tahapan-tahapan setelah Ringkasan Rencana Merger tersebut akan terus dikawal hingga
tuntasnya integrasi ketiga bank peserta penggabungan.

“Integrasi ini lebih dari sekadar corporate action. Mengawal dan membesarkan bank syariah
terbesar di negeri ini sesungguhnya adalah amanah yang besar. Saya, mewakili PMO, diamanahkan
oleh Pemerintah melalui Kementerian BUMN untuk terus mengawal tidak hanya sampai legal
merger, tapi juga memastikan hadirnya bank syariah nasional terbesar ini benar-benar dapat
memberikan manfaat bagi orang banyak dan membawa nama Indonesia ke kancah global sebagai
pusat ekonomi syariah dunia,” ungkap Hery.

Direktur Utama BRIsyariah, Ngatari menambahkan bahwa masih ada sejumlah tahapan sampai
tuntasnya penggabungan ini.

“Alhamdulillah, hari ini kita telah merampungkan dan menyampaikan Rencana Merger yang
menjadi milestone penting dari serangkaian proses dalam merger ini. Masih ada serangkaian proses
dan milestone yang harus dilalui dan kami pastikan semuanya dilakukan dengan saksama, sesuai
dengan regulasi, dan mengedepankan karyawan, nasabah, mitra usaha, dan manfaat sebesarbesarnya untuk masyarakat. Kami juga memastikan kepada para nasabah bahwa layanan tetap
berjalan normal dan optimal,” ujar Ngatari.

Direktur Utama Bank BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo, menambahkan strategi dan
rencana bisnis dari Bank Hasil Penggabungan sebagaimana tercantum dalam Rencana Merger
sejalan dengan upaya Pemerintah dalam mewujudkan ekosistem halal dan mengembangkan
ekonomi syariah di Indonesia.

“Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi ekonomi
Syariah yang luar biasa besar dan belum kita optimalisasi sepenuhnya. Oleh karena itu,
diharapkan Bank Hasil Penggabungan akan memiliki modal, aset, sumber daya manusia, sistem
teknologi, dan produk-produk yang mumpuni untuk memenuhi kebutuhan nasabah sesuai
dengan prinsip syariah. Hal ini diharapkan akan dapat meningkatkan penetrasi aset syariah
sehingga menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat keuangan syariah global,” ucap Firman.

Direktur Utama Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah), Toni E.B. Subari, menjelaskan merger ini
menggabungkan kekuatan dari tiga bank Syariah milik BUMN sehingga Bank Hasil Penggabungan
akan menghadirkan layanan dan solusi keuangan Syariah yang lengkap, modern dan inovatif dalam
satu atap untuk berbagai segmen nasabah dengan berbagai kebutuhan. Ditunjang oleh lebih dari
1.200 cabang dan 1.700 jaringan ATM, serta didukung oleh 20.000 orang karyawan yang tersebar
di seluruh Indonesia, Bank Hasil Penggabungan akan mampu memberikan layanan finansial berbasis
syariah, layanan sosial bahkan spiritual bagi lebih banyak nasabah.

“Dengan core competence masing-masing, akan saling melengkapi, saling menguatkan. Jadi Bank
Hasil Penggabungan nantinya akan memiliki layanan berbasis syariah yang komprehensif dalam satu
atap bagi semua segmen nasabah, mulai dari UMKM, ritel, komesial, wholesale Syariah, sampai
korporasi, baik untuk nasabah nasional maupun investor global,” jelas Toni.

Di segmen ritel, Bank Hasil Penggabungan akan memiliki ragam solusi keuangan dalam ekosistem
Islami seperti terkait keperluan ibadah haji dan umrah, ZISWAF, pendidikan, kesehatan, remitansi
internasional, dan layanan dan solusi keuangan lainnya yang berlandaskan prinsip Syariah yang
didukung oleh kualitas digital banking dan layanan kelas dunia.

Di segmen korporasi dan wholesale, Bank Hasil Penggabungan akan memiliki kemampuan untuk
masuk ke dalam sektor-sektor industri yang belum terpenetrasi maksimal oleh perbankan Syariah.
Selain itu, Bank Hasil Penggabungan juga diyakini akan dapat turut membiayai proyek-proyek
infrastruktur yang berskala besar dan sejalan dengan rencana Pemerintah dalam pembangunan
infrastruktur di Indonesia. Di samping itu, Bank Hasil Penggabungan akan menyasar investor global
lewat produk-produk Syariah yang kompetitif dan inovatif.

Di segmen UKM dan Mikro, Bank Hasil Penggabungan akan terus memberikan dukungan kepada
para pelaku UMKM melalui produk dan layanan keuangan Syariah yang sesuai dengan kebutuhan
UMKM baik secara langsung maupun melalui sinergi dengan bank-bank Himbara dan Pemerintah
Indonesia.

Tanggal efektif penggabungan sebagaimana tercantum dalam Ringkasan Rencana Merger adalah 1
Februari 2021. Untuk itu, tidak ada perubahan operasional dan layanan selama proses ini
berlangsung.

Bagi para nasabah, ketiga bank menjamin sepenuhnya operasional tetap berjalan normal dengan
kualitas layanan yang tetap optimal dan prima. Menjadi komitmen ketiga bank Syariah untuk
melaksanakan merger ini dengan sebaik-baiknya demi kepentingan seluruh pemangku kepentingan.(rob)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
17 April 2024 - 14:51
Kemhan Kembali Beli Kapal Perang

WARTAPENANEWS.COM -  Kementerian Pertahanan RI menandatangani kontak pengadaan kapal perang canggih fregat jenis FREMM (Frigate European Multi-Mission). Total ada dua unit kapal yang dibeli Kemhan. Kemhan RI menjelaskan, pengadaan kapal

01
|
17 April 2024 - 14:11
Diduga Sakit Hati, Suami Bunuh Istri dengan 17 Tusukan

WARTAPENANEWS.COM -  Sakit hati gegara orangtuanya kerap dihina, seorang suami di Kabupaten Pelalawan, Riau nekat menghabisi nyawa istrinya dengan menikam 17 tusukan di kamar mandi rumah saudaranya. Dalam hitungan jam,

02
|
17 April 2024 - 13:14
Satu Terduga Pembunuh Pria Bersimbah Darah di Sampang Ditangkap

WARTAPENANEWS.COM - Polisi berhasil mengamankan satu pelaku dugaan pembunuhan di Desa Jelgung, Kecamatan Robatal, Sampang Madura, Rabu (17/4/2023). Peristiwa berdarah itu menimpa korban IA (26) warga banyusokah, Kecamatan Ketapang, Sampang,

03