23 April 2025 - 11:41 11:41
Search

Remaja 17 Tahun Diduga Tembaki Demonstran Pasca Tragedi Jacob Blake

WartaPenaNews, Jakarta – Setelah seorang pria kulit hitam bernama Jacob Blake ditembak tujuh kali di punggung oleh polisi di Kota Kenosha, Negara Bagian Wisconsin, Amerika Serikat, pada Minggu (23/08), orang-orang yang marah terhadap kekerasan polisi mulai menggelar aksi protes.

Pada malam ketiga demonstrasi, seorang remaja laki-laki berusia 17 tahun diduga menembaki pengunjuk rasa dengan senapan semi-otomatis ala militer, menewaskan dua orang dan melukai satu orang.

Pada Rabu (26/08) dia ditangkap di rumah ibunya di Antioch, Illinois, sekitar 30 menit berkendara dari Kenosha. Sehari kemudian dia dituduh melakukan pembunuhan tingkat pertama.

Video menunjukkan dia menghabiskan berjam-jam pada Selasa (25/08), tampaknya membantu patroli di jalan-jalan.

Dia mengatakan kepada wartawan bahwa adalah “tugasnya” untuk menjaga bangunan-bangunan yang ada dan bahkan menawarkan bantuan medis kepada pengunjuk rasa.

Inilah yang kami ketahui tentang remaja tersebut, hubungannya dengan kampanye Donald Trump, dan grup Facebook yang dilaporkan menghasut kekerasan.

Siapa dia?

Detil tentang Kyle Rittenhouse masih terus bermunculan, tetapi profil media sosialnya menunjukkan ketertarikannya pada polisi sejak beberapa tahun yang lalu.

Foto Facebooknya dibingkai dengan logo “Blue Lives Matter” – sebuah gerakan pro-polisi yang sering bentrok dengan pendukung Black Lives Matter.

Beberapa unggahannya menghormati petugas polisi yang tewas saat bertugas, dan dia juga mengunggah foto dirinya yang mengenakan seragam polisi lengkap.

Dia adalah mantan anggota program kadet polisi lokal, kata Kepolisian Grayslake.

Senjata api adalah salah satu kesukaannya. Foto-fotonya menunjukkan dirinya berpose dengan senjata api, berlatih menembak sasaran, dan merakit senapan.

Di bawah undang-undang federal – serta undang-undang negara bagian Illinois dan Wisconsin – tidak ada orang di bawah usia 18 tahun yang diizinkan memiliki atau membawa senjata.

Dalam sebuah wawancara pada Selasa (25/08) malam sebelum penembakan, dia menggunakan kalimat yang sering polisi utarakan ketika memberi tahu wartawan mengapa dia bersenjata.

“Bagian dari pekerjaan saya juga melindungi orang. Jika seseorang terluka, saya mengalami bahaya,” katanya.

Rittenhouse terekam dalam video pada waktu yang berbeda pada malam itu. Pada satu momen, dia berbicara kepada polisi yang menawarkan air kepadanya.

Kemudian, dia terlihat dikejar oleh sekelompok orang yang salah satunya tampak menembak ke udara. Remaja itu berbalik untuk melihat dari mana suara itu berasal saat orang lain mencoba menyerangnya. Pada saat itu, Rittenhouse tampak menembak kepala pria itu.

Melarikan diri sejenak, dia menyadari dirinya dikejar oleh kerumunan orang sebelum jatuh ke tanah, dan menembakkan senjatanya. Salah satu tembakan diarahkan tanah. Orang lain – yang membawa pistol – melarikan diri karena tampaknya terluka. Banyak tembakan terdengar selama kejadian ini.

Setelah penembakan kedua ini, Rittenhouse menuju ke mobil polisi dengan tangan terangkat. Seorang penonton berteriak, “pria itu baru saja menembak mereka”, tetapi kendaraan polisi lewat saja untuk melayani para pengunjuk rasa yang terluka.(mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait