Jakarta, WartaPenaNews – Para remaja di Ghana rela memberikan tubuhnya kepada para lelaki demi sebungkus Indomie. Mie instant asal Indonesia ini menjadi salah satu alat transansi seks yang dilakukan oleh remaja di sana.
Penelitian terbaru yang dilakukan oleh STAR-Ghana Foundation menyebutkan, perempuan memilih untuk bersedia berhubungan seks dengan pria jika ia dibelikan indomie, terutama ketika malam hari.
Selain Indomie, penelitian tersebut juga mengungkap bahwa uang digital dan kecanduan media sosial menjadi faktor lain peningkatan kasus kehamilan remaja di Ghana.
Laporan itu juga menyebutkan, sejumlah remaja di Ghana rela berhubungan badan dengan pria dengan tujuan meminjam ponsel sang pria untuk melakukan selfie atau berfoto bersama dan kemudian mengunggahnya di media sosial. Sedangkan beberapa remaja lain lebih menginginkan imbal balik dalam bentuk uang digital dengan jumlah yang sangat kecil.
Penelitian tersebut terkuak dalam sebuah dialog Nasional dengan tema kekerasan seksual berbasis gender di Ghana selama pandemi COVID-19. Sedangkan penemuan sejumlah penelitian tersebut disampaikan oleh seorang pakar ahli gender dan ketenagakerjaan asal Ghana, Bashiratu Kamal.
“Dalam beberapa kasus, ada masalah ‘seks transaksional’, di mana beberapa orang tua juga mendorong anak-anak mereka untuk ikut serta, sehingga mereka bisa mendapatkan cukup uang untuk menghidupi diri sendiri,” jelas Bashiratu dikutip dari World of Buzz.
Dalam acara yang diselenggarakan oleh STAR-Ghana Foundation tersebut disampaikan pula bahwa penyebab utama dari peningkatan kasus kehamilan remaja tersebut karena keadaan keluarga di mana kedua orang tuanya tidak bekerja namun di saat yang sama harus tetap bertahan hidup.
Dilansir dari Trading Economics, pada tahun 2020 ini juga mengalami resesi dengan catatatan kuartal II sebesar -3,2% dan kaurtal III sebesar -1,1%. (rob)