19 April 2024 - 10:40 10:40

RS Anna Bekasi Diduga Lakukan Malpraktek

RS Anna Bekasi Diduga Lakukan Malpraktek

WartaPenaNews, Jakarta – Ira Puspita Rahayu (38) sopir bus Trans Jakarta yang diduga menjadi korban malpraktek menyesalkan sikap Rumah Sakit Anna, Bekasi yang enggan menemuinya. Ia datang ke rumah sakit tersebut guna meminta penjelasan dari pihak rumah sakit atas luka bakar yang dideritanya.

“Tadi kita datang ke RS Anna untuk bertemu dengan dokter Bambang Yudhadi, tapi pihak rumah sakit mengatakan yang bersangkutan sedang ada tugas lain,” ujar Ira ketika dihubungi, Rabu (6/3/2019).

Begitu juga dengan Direktur RS Anna Roby Adios. Berdasarkan keterangan humas pihak rumah sakit, direksi tidak mau menemui Ira karena akan ada meeting lainnya.

Sekedar diketahui, dr Bambang Yudhadi merupakan dokter yang menangani Ira ketika menjalani operasi usus buntu di RS Anna Bekasi pada tanggal 11 Januari 2019.

Luka bakar yang diderita korban Ira Puspita Rahayu (inzet) pasca menjalani operasi usus buntu di RS Anna Bekasi. Diduga rumah sakit telah melakukan malpraktek terhadap korban | Ist

Ira menceritakan, sejak luka bakar yang dideritanya, ibu dari tiga orang anak ini belum mampu meneruskan pekerjaan sebagai sopir Trans Jakarta. Untuk melakukan aktivitas sehari-hari masih terbatas. Padahal, dari profesi yang dijalaninya, Ira bisa menghidupi anak-anaknya.

“Sudah satu bulan lebih saya tak bisa bekerja. Ini kerugian yang saya alami akibat luka bakar pasca operasi. Saya tidak bisa bekerja untuk membiayai kebutuhan anak-anak,” kata perempuan single parents ini.

Ira mengatakan, luka di bagian perutnya semakin membesar dan mengeluarkan nanah. Ia juga merasakan nyeri ketika melakukan berbagai aktivitas.

Untuk menyembuhkan lukanya, dia pun terpaksa harus mengeluarkan biaya yang cukup besar, baik untuk pemeriksaan awal, operasi plastik, maupun biaya rawat jalan.

Sudah hampir 2 bulan kasus ini terjadi, namun pihak rumah sakit dan dokter yang menangani tidak memberikan informasi medik yang sebenarnya, bahkan korban dan keluarganya merasa bahwa pihak rumah sakit sengaja menutup-nutupinya.

Karena merasa menjadi korban kelalaian prosedur medik, akhirnya Ira pun mengadukan RS Anna ke Menteri Kesehatan, Komisi Ombudsman RI, dan sejumlah pihak terkait. Pihak Ira beralasan laporan itu terpaksa dilakukannya lantaran pihak rumah sakit tidak memiliki itikad baik memulihkan kondisinya.

“Kami menuntut pemerintah untuk mencabut izin operasi Rumah Sakit Anna,” kata Tian Bahtiar yang mewakili pihak keluarga. (rob)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
17 April 2024 - 14:51
Kemhan Kembali Beli Kapal Perang

WARTAPENANEWS.COM -  Kementerian Pertahanan RI menandatangani kontak pengadaan kapal perang canggih fregat jenis FREMM (Frigate European Multi-Mission). Total ada dua unit kapal yang dibeli Kemhan. Kemhan RI menjelaskan, pengadaan kapal

01
|
17 April 2024 - 14:11
Diduga Sakit Hati, Suami Bunuh Istri dengan 17 Tusukan

WARTAPENANEWS.COM -  Sakit hati gegara orangtuanya kerap dihina, seorang suami di Kabupaten Pelalawan, Riau nekat menghabisi nyawa istrinya dengan menikam 17 tusukan di kamar mandi rumah saudaranya. Dalam hitungan jam,

02
|
17 April 2024 - 13:14
Satu Terduga Pembunuh Pria Bersimbah Darah di Sampang Ditangkap

WARTAPENANEWS.COM - Polisi berhasil mengamankan satu pelaku dugaan pembunuhan di Desa Jelgung, Kecamatan Robatal, Sampang Madura, Rabu (17/4/2023). Peristiwa berdarah itu menimpa korban IA (26) warga banyusokah, Kecamatan Ketapang, Sampang,

03