28 March 2024 - 23:51 23:51

Sejumlah Fakta Diungkap Pengamat Ekonomi Mengapa Bank Banten Diakuisisi

WartaPenaNews, Jakarta – Setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menempatkan Bank Banten sebagai bank dalam pengawasan khusus BDPI, pengamat ekonomi Ichsanuddin Noorsy memberikan peringatan serius.

Terperangkap Pesaing

Menurutnya, status BDPI untuk menggabungkan Bank Banten dengan BJB menjadi bukti, bahwa Bank Banten telah terperangkap oleh persaingnya. Dalam arti sesungguhnya Bank Banten sudah masuk dalam perangkap pembunuh. Oleh para pesaing, baik dalam strategi internal maupun eksternal. Beberapa indikasi perangkap tersebut adalah strategi internal, pemilik modal malas melakukan pengawasan terhadap pengelola dana yang ada di dalam justru menumbuhkan ketidakpercayaan masyarakat.

Faktor Eksternal,
persaingan didunia perbankan luar biasa sengit. Hanya ada pilihan, membunuh atau dibunuh.

Sistem pengawasan yang lemah dari pemerintah daerah sebagai pemilik, menurutnya menjadikan Bank Banten tersingkir dari peta persaingan. “Mengapa Bank Banten dalam pengawasan intensif BDPI?. Ini mengindikasikan adanya pengawasan yang salah dari pemilik, Pemprov dan Pemkab. Bila bank sudah BDPI sama saja dengan pengumuman bahwa sebuah bank dalam posisi ‘merah’ yang harus dijauhi. Tentu akhirnya nasabah akan berbondong-bondong menjauhi. Namun, saya menilai masyarakat masih percaya terhadap kinerja Bank Banten. Hanya, para petinggi harusnya memperbaiki kinerjanya, “kata Ichsan.

5 Unsur Penunjang Bank

“Sebagai orang yang berperan aktif dalam proses lahirnya Bank Banten sejak awal, saya melihat beberapa indikasi perangkap tersebut.
Flashback pendirian Bank Banten, banyak bank kompetitor yang menentang keras rencana pemisahan Bank Banten dari BJB, sebagai bank induk.”

“Masyarakat Banten ingin punya bank sendiri, motifnya agar Banten punya prasarana untuk memberdayakan masyarakatnya sendiri, miliknya sendiri. Bank BJB sangat keberatan Bank Banten menjadi bank sendiri. Yang namanya bank baru dengan kapasitas SDM yang tidak saya kenal orangnya. Ya, pasti terseok-seok lah. Saya yakin, Pemprov tidak memiliki peta persaingan industri perbankan. Selain, sikap Pemprov yang tidak tanggap dalam melakukan penyehatan Bank Banten yang merugi sejak tahun 2017, “ujar Ichsan.

Lebih lanjut Ichsan menegaskan,”Jika dikelola dengan tepat, Bank Banten memiliki peluang sebagai bank yang maju dan berkembang. Dari pendanaan sih tidak kalah, penyalurannya pun juga tidak. Selain faktor lain yang turut berperan menjadikan bank terpuruk. Krisis SDM yang berakibat ketidakpercayaan pemerintah daerah sebagai pemilik. Syarat SDM, selain profesional dan prudensial, juga harus pegang amanah yang benar. Hal lainnya, hambatan komunikasi antara 5 unsur DPRD, Pemprov, Tokoh Ulama, Akademisi dan masyarakat dalam mengelola strategi Bank Banten. Mereka jalan sendiri-sendiri. ”
(Artikel ini telah tayang di Okezone.com dengan judul Pengamat Ekonomi : Bank Banten Masuk Perangkap Para Pesaingnya).

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
28 March 2024 - 12:19
Libur Paskah 29 Maret, Dishub DKI Ganjil Genap Ditiadakan

WARTAPENANEWS.COM - Dinas Perhubungan [Dishub] DKI Jakarta meniadakan aturan ganjil genap saat libur Paskah pada Jumat, 29 Maret 2024. Hal ini disampaikan Dishub DKI melalui akun X yang dilihat  pada

01
|
28 March 2024 - 11:18
Massa Demo di Patung Kuda, Tuntut Prabowo-Gibran Didiskualifikasi

WARTAPENANEWS.COM - Sekelompok massa menggelar aksi unjuk rasa di Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (28/3/2024). Mereka menuntut hakim Mahkamah Konstitusi (MK) mendiskualifikasi pasangan calon (paslon) capres-cawapres 02, Prabowo Subianto-Gibran

02
|
28 March 2024 - 10:12
Lebaran 2024, Jumlah Pemudik Pesawat Diprediksi 7,9 Juta Orang

WARTAPENANEWS.COM -  PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney memprediksi peningkatan jumlah penumpang pesawat pada Angkutan Mudik Lebaran 2024. Diperkirakan mencapai 7,9 juta orang. Angka itu akumulasi dari penumpang yang

03