24 April 2025 - 06:53 6:53
Search

Seperti Membeli Kucing Dalam Karung, Waspadai Pre-Install Adware Dalam Ponsel Cerdas Anda

WartaPenaNews, Jakarta -  Menyusul analisis serangan pada perangkat seluler, Kaspersky turut mengungkap bahwa 14,8% penggunanya yang menjadi target malware atau adware di tahun 2019 menderita infeksi partisi sistem, sehingga menyebabkan file berbahaya tidak dapat dihapus. Selain itu, aplikasi default pra-instal juga berperan di sini: tergantung pada mereknya, risiko aplikasi yang tidak dapat dihapus bervariasi dari satu hingga lima persen terdapat pada perangkat biaya rendah (low-
cost), dan dapat meningkat hingga 27% dalam kasus ekstrem.

Infeksi partisi sistem mengandung risiko tingkat tinggi bagi pengguna perangkat yang terinfeksi, karena
solusi keamanan tidak dapat mengakses direktori sistem yang berarti tidak dapat menghapus file
berbahaya. Menurut peneliti Kaspersky, jenis infeksi ini menjadi cara lebih umum untuk menginstal
adware – perangkat lunak yang dibuat untuk menampilkan iklan yang mengganggu. Infeksi dapat terjadi
melalui dua jalur: ancaman memperoleh akses root pada perangkat dan menginstal adware di partisi
sistem, atau melalui kode untuk menampilkan iklan masuk ke firmware perangkat bahkan sebelum
berakhir di tangan konsumen.

Di antara ancaman yang ditemukan dalam direktori sistem, Kaspersky menemukan berbagai program
berbahaya – mulai dari Trojan yang dapat menginstal dan menjalankan aplikasi tanpa sepengetahuan
pengguna hingga yang paling sederhana dan tidak begitu mengancam seperti tampilan iklan, namun
tetap mengganggu.

Dalam beberapa kasus, modul adware bahkan sudah diinstal sebelum pengguna menerima perangkat
mereka, sehingga dapat mengakibatkan konsekuensi yang tidak diinginkan. Misalnya, banyak ponsel
cerdas memiliki fungsi yang menyediakan akses jarak jauh ke perangkat, namun jika disalahgunakan,
fitur seperti itu dapat menyebabkan kompromi data pada perangkat pengguna.

Beberapa vendor secara terbuka mengakui menanamkan adware di ponsel cerdas mereka, sementara
beberapa mengizinkannya dinonaktifkan. Sedangkan yang lainnya tidak dan mereka
menggambarkannya sebagai bagian dari model bisnis untuk mengurangi biaya perangkat bagi
pengguna langsung. Seringkali, pengguna memiliki pilihan terbatas antara membeli perangkat dengan
harga penuh, atau sedikit lebih murah namun dengan iklan seumur hidup.

“Analisis kami menunjukkan bahwa pengguna seluler tidak hanya secara signifikan diserang oleh
adware dan ancaman lainnya, tetapi perangkat mereka juga mungkin berisiko bahkan sebelum sampai
di tangan. Pelanggan bahkan tidak menyangka bahwa mereka sudah menghabiskan banyak biaya

untuk itu. Beberapa pemasok perangkat seluler berfokus pada memaksimalkan keuntungan melalui alat
iklan dalam perangkat, bahkan jika alat tersebut menyebabkan ketidaknyamanan bagi pemilik
perangkat. Tapi ini bukanlah tren yang bagus – baik untuk keamanan dan kegunaan. Saya
menyarankan pengguna untuk melihat dengan cermat model ponsel cerdas yang ingin mereka beli dan
memperhitungkan risiko ini. Akhirnya, mungkin pengguna akan dihadapkan pada pilihan antara
membeli perangkat yang lebih murah atau yang lebih ramah pengguna” komentar Igor Golovin , Peneliti
keamanan Kaspersky. (cim)
.

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait