WartaPenaNews, Jakarta – Bagi para penggemar sepatu merek Nike, siap-siap akan menemukan kesulitan ketika mencari atau membelinya di gerai distributor atau pengecer. Perusahaan merek perlengkapan olahraga ternama itu memang sengaja melakukan strategi tersebut.
Melansir CNN, dari CNNIndonesia.com, Kamis (25/3), Nike ingin pelanggan membeli lebih banyak sepatu, pakaian, dan perlengkapan olahraga lainnya di gerai resmi Nike, Nike.com, aplikasi, dan grup distributor yang lebih terbatas seperti Dick’s Sporting Goods (DKS) dan Foot Locker (FL).
Beberapa tahun terakhir ini, Nike telah memangkas jumlah pengecer yang menjual barang-barangnya. Secara perlahan, Nike bergeser untuk tumbuh secara langsung lewat saluran penjualannya sendiri, terutama secara online. Perusahaan juga mengakhiri kemitraan penjualan di Amazon pada 2019 lalu.
Keputusan itu tentunya mempengaruhi pengecer besar dan kecil. Pola penjualan itu merupakan perubahan dari strategi pemasaran pada dekade awal kelahiran Nike.
Padahal, distributor sepatu kecil merupakan kunci menumbuhkan popularitas Nike di masa-masa awal berdirinya perusahaan. Ketika itu, orang justru mengetahui rilis sepatu baru Nike setelah mengunjungi gerai lokal.
Namun, perusahaan asal Oregon, AS itu mengatakan mampu menghasilkan keuntungan lebih dari dua kali lipat lewat penjualan melalui situs website dan toko resminya daripada melalui mitra.
Selain itu, Nike juga dapat mengontrol pengalaman belanja karena produknya dikirim langsung ke konsumen. Nike ingin memastikan barang dagangannya dipamerkan kepada pelanggan dengan cara yang menarik dan mencegah diskon produk terlalu banyak.
Pada September lalu, Ed Shaen, seorang pemilik toko sepatu atletik di Bellmawr, New Jersey bernama Sneakin ‘In mengaku telah menerima surat dari Nike. Ia mengatakan Nike menyampaikan bahwa akunnya akan ditutup setelah 37 tahun bermitra. (rob)