WartaPenaNews, Jakarta – Komisioner KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) Retno Listyarti meminta polri dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) segera mencari penebar undangan yang diperuntukkan pada para siswa supaya turut demonstrasi pelajar di gedung DPR.
“Kami meminta faksi cyber Polri dan Kemenkominfo mencari para penebar undangan aksi pelajar, karena mereka harus diminta pertanggungjawaban atas tindakannya,” sebut Retno, Kamis (26/9).
Diluar itu, lembaga ini menyarankan para orangtua untuk jaga dan mengamati anak-anaknya yang umur SMP-SMA/SMK/MA dan melarang dan menahan anaknya turut aksi demonstrasi di DPR yang kemungkinan masih akan terjadi.
Pada semua kepala sekolah untuk pastikan absensi siswa selama beberapa waktu ke depan. Jika ditemukan ada siswa yang tidak ada di sekolah, mereka harus segera mengecek ke orangtua anak yang berkaitan.
“Ini untuk menahan beberapa anak turut aksi yang membahayakan keselamatannya,” lebih mantan kepala sekolah satu diantara SMA di Jakarta ini.
Referensi lain dari KPAI ialah meminta para kepala Dinas Pendidikan untuk tidak memberikan sangsi atau keluarkan siswanya yang teridentifikasi sebagai peserta aksi demonstrasi di DPR.
“Sebab sejumlah besar beberapa anak ini ialah korban ajakan sosmed, beberapa orang yang tidak mereka mengenal benar-benar. Umur anak memang mudah di rayu bujuk, karena anak belum tahu efek dan bahaya untuk tindakannya. Cuma turut ikut-ikutan supaya dibilang gaul dan bagus,” lebih Retno. (mus)