WartaPenaNews, Jakarta – Sigfox Indonesia secara resmi mulai beroperasi di Indonesia pada, 20 Februari 2020. Pada acara peluncuran yang berlangsung di sebuah hotel bintang lima di Jakarta Jumat, (20/2) malam lalu, berlangsung meriah dan dihadiri ratusan tamu undangan.
Acara itu juga dihadiri oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate dan Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, serta perwakilan Sigfox Perancis.
CEO Sigfox Indonesia Johnny Swandi Syam mengatakan, kehadiran Sigfox yang menggunakan jaringan 0G untuk Internet of Things (IoT) telah membuka peluang bagi para pengembang aplikasi dan mitra system Integrator, serta memajukan bisnis IoT dengan menyediakan solusi IoT untuk para pelanggan.
“Ini adalah peluang bagi pengembang di tanah air untuk mengembangkan teknologi IoT dalam kehidupan sehari-hari. Untuk bisa sukses dalam mengembangkan IoT, kata kuncinya adalah kolaborasi dengan menggandeng perguruan tinggi, pengusaha, dan pemerintah selaku regulator,†jelas Johnny dalam pidatonya saat meluncurkan Sigfox Indonesia.
Baca Juga: Bocah 9 Tahun Ini Minta Dibunuh Saja karena Ga Tahan Di-bully Setiap Hari
Ia mengajak kepada para profesional TI lokal dalam mengembangkan kemampuan mereka melalui ekosistem Sigfox. Johnny juga berharap keberadaan IoT bisa berkembang secara masif seperti halnya penggunaan telepon genggam. “Kita harapkan masyarakat Indonesia menggunakan IoT dalam kehidupan sehari-hari,†ujar Johnny.
Sigfox adalah perusahaan jaringan. Sama seperti operator GSM yang menyediakan jaringan dengan membangun BTS, Sigfox juga membangun BTS. Bedanya, operator GSM menyediakan layanan jasa telekomunikasi untuk manusia, Sigfox menyediakan komunikasi antar-mesin-ke-mesin.
Misalnya sensor monitor yang bisa ditempatkan di kali Ciliwung di Bogor, permukaan air sudah berapa ketinggiannya. Contoh lain untuk perusahaan logistik, bisa mendeteksi barang sudah sampai dimana. Untuk konsumen rumahan juga bisa untuk pasang tracker ke binatang peliharaan atau di mobil pribadi.
Sigfox sudah tersedia di lebih dari 70 negara, jadi perusahaan multinasional bisa memanfaatkan jaringan Sigfox yang berdaya rendah dan biaya rendah karena tidak ada biaya roaming. (rob)