24 Maret 2023 - 01:17 1:17

Soal Dua Mayat Wanita Dicor Semen, Pelaku Pembunuhan Kian Sadis

wartapenanews.com –  Pembunuhan sadis kembali terjadi. Kali ini muncul dua wanita dibunuh dengan cara dicor semen di Bekasi Utara. Sebelumnya ada pembunuhan berantai oleh Wowon Cs dan pelaku mutilasi M Ecky Listiantho. Mereka melakukan pembunuhan dengan sadis. Apakah mereka memiliki gangguan kejiwaan?

Kasus terakhir yang mencuri perhatian publik adalah pembunuhan dua wanita HP (47) dan YP (48) yang dicor semen di Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat. Selain mayat dua perempuan, polisi juga menemukan seorang lelaki berinisial P yang diduga pengontrak rumah dengan kondisi luka di bagian tangan.

Terduga pelaku sudah meninggal karena bunuh diri di lokasi kejadian. Baik pelaku maupun kedua korbannya ternyata saling mengenal dan teman satu sekolah saat SMP. Polda Metro Jaya masih mendalami motif pembunuhan dua wanita ini dan akan mendalami motif secara digital forensik dan keterangan para saksi. “Saya juga berharap pada rekan-rekan media segera terungkap, motif masih didalami dalam proses penyidikan,” ujar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko Trunoyudo, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Rabu (1/3/2023).

Sebelumnya kasus pembunuhan yang tak kalah sadis dilakukan tiga pelaku, yakni Wowon Erawan alias Aki (60), Solihin alias Duloh (63), dan Dede Solehudin (35). Kasus ini bermula dari temuan tiga dari lima orang yang tinggal di sebuah kontrakan di Ciketingudik, Bantar Gebang, Kota Bekasi, dinyatakan meninggal dunia. Semula mereka diduga mengalami keracunan.

Polisi menemukan sejumlah muntahan makanan di dekat tubuh para korban yang ditemukan tergeletak di dalam rumah. Korban yang meninggal atas nama AM (35), RAM (21) dan MR (19) diketahui memiliki hubungan darah yakni ibu dan anak. Mereka tercatat sebagai warga Cianjur dan telah dimakamkan di kampung halamannya.

Belakangan dari penyeledikan polisi Wowon Cs ini telah membunuh 9 orang. “Mereka melakukan serangkaian pembunuhan atau serial killer,” ujar Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Fadil Imran di Markas Polda Metro Jaya.

Kasus pembunuhan berujung mutilasi yang dilakukan Ecky Listiantho (34) terhadap Angela Hindriati Wahyuningsih (54) juga tak kalah menggemparkan. Ecky membunuh Angela di apartemennya pada 25 Juni 2019 dini hari dengan cara dicekik. Jasad Angela didiamkan selama satu bulan usai dibunuh. Sekitar bulan Agustus 2019, Ecky kembali ke apartemen dengan membawa gergaji besi untuk memutilasi jasad Angela dan membawanya ke rumah kontrakannya, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Aksi Ecky terbilang sadis karena potongan tubuh korban yang dimutilasi tersimpan dalam 2 boks kontainer di kontrakannya. Diduga Angela dibunuh Ecky yang sudah beristri karena ngotot ingin minta dinikahi. Ecky juga diduga tertarik dengan harta yang dimiliki korban.

Sebenarnya masih banyak kasus pembunuhan sadis yang terjadi di Tanah Air sebelum-sebelumya. Para pelakunya tak segan-segan menghabisi orang lain tampa ampun. Bahkan korbannya lebih dari satu, dan menutupi kejahatannya tanpa rasa takut.

Dalam kasus pembunuhan sadis yang membuat bergidik ini seringkali pelakunya dianggap memiliki gangguan jiwa karena kebanyakan orang normal tidak pernah membayangkan melakukan hal yang seperti itu. Menurut Psychology Today, pembunuh kebanyakan adalah orang yang memiliki masalah mental dan sakit secara emosional. Penyebabnya beragam bisa jadi karena kesedihan yang mendalam, depresi, atau rasa putus asa. Perasaan tersebut bisa muncul akibat pengalaman buruk yang beruntun atau terus menerus disertai dengan sedikitnya pengalaman baik yang dialami.

Dalam beberapa kasus pembunuhan, terutama pembunuhan berantai menunjukkan gejala psikosis, (gangguan membedakan imajinasi dengan realita) sementara yang lain didiagnosis dengan gangguan bipolar (perubahan drastis pada suasana hati) yang parah. Namun, sangat sedikit pembunuh berantai yang dianggap cukup sakit jiwa untuk dinyatakan gila secara hukum.

Motif para pembunuh seperti serial killer, masih menurut Psychology Today, tidak selalu karena alasan gangguan kejiwaan. Ada faktor lain seperti keuntungan finansial sampai keinginan untuk menguasai yang membuat pelaku menjadi pembunuh. “Penting untuk diingat bahwa terlepas dari motif spesifik pembunuh berantai melakukan pembunuhan, mereka melakukannya karena mereka ingin dan mau melakukannya,” jelas kriminolog dan profesor di University of Miami, Prof Dr Scott Bonn. (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Trending

satu 1
Soal Kehadiran Timnas Israel di Piala Dunia U-20 Indonesia, Ini Respons Palestina
film
Deretan Film Semi China Terbaik
Jalan Tol Serbaraja bakal mendongkrak jalur distribusi daerah penyangga ibu kota Jakarta. (Foto: Kementerian PUPR)
Tol Anak Usaha Sinar Mas Land, Koneksikan Jakarta-Tangerang-Banten
One Night Stand (2016)
7 Film Semi India Paling Sensual dan Adegan Panas
vaksin
Ampuhkah Vaksin Saat Ini Atasi Virus Corona Baru?
tulang
Kenali dan Rawat Tulang Belakang Anda dengan Kasur yang Tepat
satu 1
Hendra Kurniawan Divonis Tiga Tahun Penjara
garis polisi
Terjatuh ke Kontainer Limbah, 3 Pekerja di Blok Rokan Tewas
tni
Sedihnya, 30 Calon Taruna Akmil Positif Corona
Kaki direndam dalam garam kasar dan lada hitam
Khasiat Luar Biasa Rendam Kaki dalam Garam Kasar dan Lada Hitam

Pilihan Redaksi

Berita Terkait

|
23 Maret 2023 - 12:14
Ditangkap karena Narkoba, Pria Ngaku Cucu Wakil Bupati di Sulbar

wartapenanews.com -  Satuan Reserse Narkoba Polresta Mamuju menangkap dua orang terduga pelaku penyalahgunaan narkoba berinisial ER (35) dan MF (33) yang beralamatkan di Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah. Kasat Reserse Narkoba

01
|
23 Maret 2023 - 11:16
ASN di Kota Padang Bekerja 6,5 Jam Sehari Selama Ramadan

wartapenanews.com -  Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Pemerintah Kota Padang mengeluarkan ketentuan jam bekerja aparatur sipil negara (ASN) selama 6,5 jam sehari sepanjang Ramadan tahun ini . Kepala

02
|
23 Maret 2023 - 10:13
10 Rumah di Kawasan Penggilingan Terbakar, Kerugian Ditaksir Miliaran Rupiah

wartapenanews.com - Sebanyak 10 rumah di Jalan Masjid Baiturrahim RT 10/RW 12, Kelurahan Penggilingan, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Kamis pagi (23/3/2023), hangus terbakar. aKasi Ops Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan

03