WARTAPENANEWS.COM – Polres Bogor akan memanggil sejumlah pihak pada Rumah Sakit (RS) Sentosa Bogor, terkait kasus tertukarnya bayi laki-laki Siti Mauliah (37 tahun) yang lahir pada 18 Juli 2022.
“Kami akan melakukan klarifikasi atau interogasi kepada pihak-pihak terkait peristiwa ini, mulai dari pihak rumah sakit,” kata Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Redhoi Sigiro, Jumat (11/8).
“Pada intinya proses ini, pengaduan ini, sudah diterima pimpinan kami,” kata Redhoi yang didampingi Wakapolres Bogor Kompol Fitra Zuanda itu.
Redhoi menuturkan akan menelusuri apa tindak pidana terkait kasus ini. “Perlu pendalaman, siapa yang melakukan? Kami akan dalami dalam bentuk penyelidikan,” ujarnya.
Siti menjalani persalinan dengan operasi sesar di RS Sentosa Bogor yang beralamat di Jalan Baru Kemang, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, itu.
Siti sadar bayinya tertukar saat menyusui yang kedua kali. Bentuk bayi, rambut, bahkan warna kulit juga berbeda dengan bayi yang pertama kali disusui.
Kala itu, Siti bertanya pada suaminya, M. Tabrani, namun sang suami masih mempercayai RS Sentosa tidak mungkin salah.
Siti pun pulang bersama “bayi yang tertukar” itu.
Belakangan, Siti semakin yakin bayinya tertukar apalagi suster RS Sentosa Bogor pun tiba-tiba menyusul ke rumah Siti untuk mengambil gelang bayi yang tertukar.
“Kalau gelang tertukar, bayinya tertukar enggak? Dia (suster) mengelak, pada ketus-ketus padahal sudah dibilangin bahwa bayi ini enggak mau nete (menyusui), sampai baju bayi tertukar saya kasih kuning keluarnya pink,” ujar Siti.
“Terus sudah begitu, kami minta lihat CCTV tidak direspons oleh pihak RS, suster pergi meninggalkan kami, ya sudah lah mau bagaimana lagi, mau bicara sama siapa lagi, kami pulang,” ujar Siti.
Siti pun ke rumah ibu yang tertukar bayinya, alamatnya diberikan oleh RS Sentosa. Siti melihat bayinya yang sesungguhnya.
“Pas ketemu, langsung saya histeris, langsung memang otomatis, itu bayi saya! Saya histeris, menangis, itu mah benar bayi saya, langsung ke hati,” ujar Siti.
Legal RS Sentosa Bogor, Gregg Djako, menjelaskan bahwa pihak RS baru tahu masalah ini pada 11 Mei 2023, setelah Siti mengadukan soal pertukaran bayi itu secara resmi.
Soal tindakan suster yang ke rumah Siti, Gregg menduga, itu inisiatif sendiri. “Kami menduga seperti itu,” ujarnya.
RS pun bertindak dengan melakukan tes DNA terhadap Siti dan bayi yang tertukar. Hasilnya, dinyatakan bahwa benar itu bayi tertukar.
Hasil tes DNA itu telah diumumkan ke ibu yang bayinya tertukar (berinisial B). Namun, menurut Gregg, ibu ini belum mau melakukan tes DNA. (mus)