21 April 2025 - 10:19 10:19
Search

Soal Pembelian Minyak dari Rusia, Joe Biden Ancam India

wartapenanews.com – Presiden Amerika Serikat (AS) oe Biden berkomunikasi via panggilan video dengan Perdana Menteri India Narendra Modi pada Senin (11/4). Biden dikabarkan kembali membahas konflik Rusia-Ukraina yang berimbas kepada pembelian minyak bumi Kremlin oleh India.

“Presiden Biden menyampaikan dengan sangat jelas bahwa bukan langkah terbaik demi kepentingan India untuk meningkatkan itu [pembelian minyak Rusia],” kata juru bicara Gedung Putih Jen Psaki, dikutip dari Reuters.

Biden tidak menuntut keputusan konkret selama pembicaraan itu. Namun, ia mengatakan kepada bahwa posisi India di dunia ini tidak akan meningkat dengan mengandalkan sumber energi Rusia.

Pembicaraan antara AS dan India pun dilakukan Biden guna memperoleh lebih banyak bantuan dari India. Bantuan tersebut berkenaan penjatuhan sanksi dan tekanan ekonomi terhadap Rusia.

Saat ini, negara-negara di Asia Selatan telah berupaya menyeimbangkan hubungan dengan Rusia dan Barat. Namun, tidak seperti anggota negara Quad lainnya (AS, Jepang, dan Australia), India tidak memberlakukan sanksi terhadap Rusia.

India memilih untuk tetap membeli minyak bumi Rusia yang harganya menjadi turun drastis semenjak berbagai sanksi diberikan negara-negara Barat terhadap Moskow.

Semenjak serangan militer Rusia ke Ukraina dimulai pada 24 Februari lalu, setidaknya sebanyak 13 juta barel minyak mentah telah dibeli India dari Kremlin.

Angka tersebut mengejutkan bila dibandingkan dengan data dari tahun lalu. India hanya membeli sebanyak 16 juta barel minyak mentah sepanjang 2021.

India lantas dikatakan lebih ‘terpikat untuk memborong’ minyak Rusia dibanding memberikan sanksi seperti yang diimbau oleh AS.

Psaki tidak mengungkap komitmen India perihal impor energi. Tetapi, Psaki mengatakan, Washington siap membantu India mendiversifikasi sumber energinya agar terlepas dari Rusia.

“Bagian dari tujuan kami sekarang adalah untuk membangun itu dan mendorong mereka [India] untuk berbuat lebih banyak. Dan itulah mengapa penting untuk memiliki percakapan antar kepala negara,” ujar Psaki. (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait