4 December 2023 - 22:34 22:34

Sosialisasi Fintech Dinilai Belum Maksimal

WartaPenaNews, Jakarta – Peran pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejauh ini belum maksimal melakukan sosialisasi terhadap financial technology (fintech). Alhasil masih banyak masyarakat yang belum mengenal inovasi dalam bidang keuangan itu. Dampaknya pun tidak sedikit masyarakat tertipu pinjam meminjam uang berbasis digital.

Tercatat, berdasarkan data Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) sepanjang tahun 2018 telah mendapatkan 200 aduan dari masyarakat atas layanan pinjam memintam fintech.

Agar fintech tetap sesuai dengan regulasi yang dibuat menteri, maka OJK menegaskan bahwa ada beberapa prinsip-prinsip yang diterapkan dalam pengaturan fintech, yaitu fintech risikonya ada di investor.

“Kalau bank risikonya ada di bank, dia menghimpun dana, menyalurkan dana, banyak risiko, risiko kredit, risiko likuiditas, termasuk risiko operasional. Sementara fintech risiko ada di investor,” ujar Deputi Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Institute, Sukarela Batunanggar di Jakarta, Rabu (23/1).

Selain itu, lanjut dia, prinsip lainnya market conduct. Yang dimaksud market conduct di sini adalah OJK juga bertanggung jawab atas keberlangsungan bisnis fintech ke depan. “Caranya dengan transparasi dan edukasi terhadap konsumen,” katanya.

Tak hanya itu, OJK juga akan berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti industri, asosiasi hingga akademi. Harapan sinergitas ini dapat mendorong inovasi ke depan yang lebih baik lagi. Dan juga, fintech akan menerapkan prinsip regulatory sandbox. Regulatory sandbox merupakan semacam laboratorium bagi perusahaan fintech sebelum memasarkan produksinya ke pasaran.

“Kita observasi, kita amati perilakunya, kita latih sehingga mereka jinak, terarah sesuai harapan kita. Jadi bisa observasi langsung terhadap bisnis model startup,” jelas dia.

Ketua YLKI, Tulus Abadi sebelumnya meminta OJK untuk mengatur dan sosialisasi fintech lebih gencar lagi. Hal ini karena masih banyak masyarakat yang belum paham dengan teknologi.

Lanjut dia, jika regulasi ini berpihak kepada masyarakat serta sosialisasi dilakukan secara masif, maka masyarakat yang pinjam meminjam uang melalui fintech dapat memahami aturan fintech dengan benar. Alhasil tidak ada lagi masyarakat yang tertipu.

“OJK baiknya atur karena di tengah literasi yang rendah, banyak masyarakat terkena eksploitasi bunga dan denda yang tak masuk akal,” terangnya. (dbs)

 

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
4 December 2023 - 12:17
Pemilu 2024 Nanti Warga Muslim di AS Janji Tak Akan Pilih Joe Biden

WARTAPENANEWS.COM -  Para pemuka agama Islam di beberapa negara bagian Amerika Serikat pada Sabtu (2/11) berjanji menentang upaya Presiden Joe Biden untuk kembali terpilih dalam pemilu 2024 mendatang. Kampanye penolakan

01
|
4 December 2023 - 11:15
Polisi Periksa 36 Saksi Terkait Kasus Aiman

WARTAPENANEWS.COM - Polda Metro Jaya masih melakukan penyelidikan terkait pernyataan Juru Bicara (Jubir) Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Aiman Witjaksono yang menyebut Polri tak netral dalam Pilpres 2024.

02
|
4 December 2023 - 10:16
Besok, Dewas KPK Kembali Periksa Firli Bahuri

WARTAPENANEWS.COM - Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali jadwalkan pemanggilan pemeriksaan Ketua KPK nonaktif Firli Bahuri (FB) selaku terlapor dugaan pelanggaran etik. Pemeriksaan bakal dilakukan di Gedung ACLC

03