29 March 2024 - 23:03 23:03

Survei UOB: Menunjukkan Bahwa Pengaturan Kerja Fleksibel Penting dalam Mencapai Keseimbangan Pekerjaan

WartaPenaNews, Jakarta –  Dikarenakan sebagian besar pegawai di Singapura terus bekerja dari
rumah, kajian the UOB ASEAN Consumer Sentiment Study 1 menemukan bahwa pengaturan kerja yang
fleksibel merupakan hal yang sangat penting dalam mencapai keseimbangan dalam pekerjaan dan
kehidupan pribadi sebagai bagian dari norma bekerja pasca COVID-19.

Hampir tiga perempat kolega di Singapura berharap keseimbangan pekerjaan dan kehidupan akan
menjadi lebih baik karena opsi bekerja dari rumah kian menjadi hal yang permanen (73 persen). Tujuh
puluh persen dari responden tersebut menyatakan produktivitas mereka akan lebih baik karena mereka
memiliki kebebasan yang lebih besar dalam mengatur jam kerja.

Pandangan optimis dari para kolega di Singapura ini muncul di tengah sentimen yang negatif mengenai
dampak COVID-19 terhadap stabilitas pekerjaan. Kajian the UOB ASEAN Consumer Sentiment Study
menemukan bahwa hampir 9 dari 10 pegawai di Singapura (89%) merasa bahwa jam kerja mereka perlu
ditambah agar tidak kehilangan pekerjaan. Tren yang serupa juga ditemukan di negara-negara ASEAN
lain yang disurvei seperti Indonesia (92 persen), Malaysia (90 persen), Thailand (87 persen) dan Vietnam
(90 persen). Dibandingkan dengan kolega di negara-negara lain di ASEAN 2 , kolega di Singapura juga
memiliki kekhawatiran yang terbesar (88 persen) bahwa perusahaan tempat mereka bekerja akan
memilih untuk melakukan penghematan dalam upaya menekan biaya di tengah perlambatan
perekonomian.
1 Survei ini dilaksanakan oleh UOB dan Blackbox pada bulan Juli 2020 terhadap 3.510 responden berusia antara 18 hingga 65
tahun di lima negara ASEAN, antara lain 1.030 dari Singapura dan 2.480 dari Indonesia, Malaysia, Thailand dan Vietnam.
2 Dibandingkan dengan pekerja di Singapura, pekerja di Indonesia (65 persen, Malaysia (78 persen), Thailand (77 persen) dan
Vietnam (78 persen) tidak begitu khawatir perusahaan tempat mereka bekerja akan mengurangi jumlah pegawai untuk
menghemat biaya.

Dean Tong, Head of Group Human Resources, UOB, menyatakan bahwa seraya perusahaan-
perusahaan membuat rencana ke depan bagi perusahaan dan tempat bekerja, sejauh mana pengaturan
bekerja yang fleksibel akan menjadi hal yang penting dalam menjaga keseimbangan pekerjaan-
kehidupan, produktivitas dan keterlibatan.

“Enam bulan terakhir ini menjadi salah satu periode yang paling disruptif bagi perusahaan-perusahaan
dan para kolega. Akan tetapi secara umum, masyarakat Singapura dapat mengatasi tantangan tersebut
dan beradaptasi dengan cara bekerja yang baru. Karena mereka kini melakoni cara bekerja yang baru,
banyak pegawai berharap adanya fleksibilitas yang lebih tinggi dalam hal bekerja dari mana pun karena
hal ini membuat mereka lebih produktif dan sesuai dengan keseimbangan kehidupan-pekerjaan.
Mengembangkan tempat kerja yang dapat menyeimbangkan antara produktivitas dan fleksibilitas bagi
pegawainya untuk dapat bekerja dari mana pun adalah hal yang penting bagi para pegawai untuk
memiliki keseimbangan pekerjaan-kehidupan dan kesejahteraan.”

Untuk memungkinkan para koleganya menjaga keseimbangan pekerjaan-kehidupan yang sehat melalui
pengaturan bekerja yang fleksibel, UOB telah mengembangkan sebuah model bekerja campuran yang
mana para pekerja yang memenuhi syarat dapat memiliki opsi untuk bekerja di kantor atau bekerja di
mana pun. UOB juga tengah menguji sejumlah skenario, merancang ulang tempat bekerja dan
memperbaiki infrastruktur digital untuk menjamin kolega tetap dapat bekerja dengan baik dalam cara
kerja yang baru ini. Untuk mendorong kesuksesan kolega, UOB juga tengah merencanakan sesi
pelibatan visual dalam rangka mempersiapkan mereka pada masa transisi ini dan juga tengah
mengembangkan program pelatihan bagi manajer di UOB untuk memungkinkan mereka mengelola tim
dalam lingkungan kerja yang hibrida.

Memprioritaskan kesejahteraan kolega
Dampak pandemi COVID-19 terhadap kehidupan manusia juga telah menimbulkan kekhawatiran akan
kesejahteraan mereka. Satu dari dua orang di Singapura (56 persen) merasa khawatir dengan kesehatan
mental dan kebahagiaan mereka. Selain itu, 70 persen kolega di Singapura percaya atasan mereka akan
memberikan perhatian yang lebih terhadap kesejahteraan karyawan sebagai akibat dari pelajaran yang
timbul dari pandemi COVID-19.

Di antara responden-responden tersebut, yang berusia antara 24-49 tahun (62 persen) dan juga
profesional muda yang sudah menikah (71 persen), mengungkapkan kekhawatiran yang besar akan
kesehatan emosional mereka. Kedua kelompok responden ini juga memiliki pandangan yang kuat 3 bahwa
atasan mereka akan memberikan perhatian yang lebih besar terhadap kesejahteraan para pegawainya.

“Kami menyadari semakin banyak orang yang merasa terkucil secara sosial dan terisolasi karena mereka
harus tinggal di rumah dalam jangka waktu yang lama. Oleh karena itu, kami memanfaatkan teknologi,
program pelibatan secara virtual, serta alat-alat digital untuk membantu karyawan mengelola beban kerja
dan kesejahteraan mereka. Karyawan kami menyatakan bahwa program-program virtual tersebut,
sumber daya dan dukungan yang kami sediakan telah membantu mereka untuk terus terlibat dan
menjaga pola pikir yang positif seraya mereka terus bekerja dalam masa-masa sulit seperti sekarang ini,”
kata Tong.

Mary Tan, Business Director, Personal Financial Services, UOB menyatakan, “Karena sebagian besar tim
kami beralih bekerja dari rumah selama pandemi ini, banyak dari kami yang harus beradaptasi dengan
sejumlah perubahan, seperti cara kami berkolaborasi dan terkoneksi satu sama lain, selain mengelola
stres yang mungkin ditimbulkan dari perubahan-perubahan ini. Adanya dukungan yang memadai dari
UOB dan rekan sejawat membawa arti penting yang jauh lebih besar selama masa-masa transisi dan
penuh ketidakpastian ini. Banyak kebijakan yang dijalankan UOB seperti pengaturan kerja yang fleksibel,
dukungan digital, hingga sesi pelibatan virtual dan program kesehatan mental telah membantu saya dan
tim saya menjaga keseimbangan kehidupan dan pekerjaan dan untuk tetap positif. Dukungan tersebut
sangat membantu bagi saya seorang ibu dengan tiga anak untuk menyeimbangkan antara pekerjaan
saya dan komitmen kepada keluarga secara efektif.” (cim)

 

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
29 March 2024 - 12:16
Antisipasi Pemudik dari Tol Cisumdawu, Tol Cipali Gelar Uji Coba Contraflow

WARTAPENANEWS.COM -  Tol Transjawa yang menghubungkan kota-kota di Pulau Jawa masih jadi pilihan utama bagi pemudik. Tol Cipali sebagai bagian dari Tol Transjawa, melakukan serangkaian persiapan jelang arus mudik. Salah

01
|
29 March 2024 - 11:14
Polisi Jaga Ketat Gereja di NTT

WARTAPENANEWS.COM -  Guna memberikan rasa aman jelang perayaan Misa Jumat Agung 2024, pasukan Gegana dari personel Brimobda NTT melakukan seterilisasi gereja. Salah satunya di Gereja Katederal Imakulata Atambua, Kabupaten Belu.

02
|
29 March 2024 - 10:12
Tarif Listrik April-Juni 2024 Tidak Naik

WARTAPENANEWS.COM - Pemerintah memutuskan tarif listrik subsidi dan nonsubsidi tidak naik di April-Juni 2024. Meski secara parameter, tarif listrik harusnya mengalami kenaikan. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral,

03