24 April 2025 - 07:21 7:21
Search

Susi Pudjiastuti Geram, Sebut Politisi PDIP Lakukan Kebohongan Publik Soal Kebijakannya Dulu Terkait Natuna

WartaPenaNews, Jakarta – Susi Pudjiastuti merasa geram dituding keberadaan kapal nelayan asing perairan Natuna diakibatkan lantaran mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) itu salah mengambil kebijakan. Tudingan ini muncul dari politisi asal PDIP, Ono Surono beberapa waktu lalu.

Melalui akun twitternya, Susi menyatakan bahwa Ono melakukan Pembohongan publik.

“Pembohongan publik !!!Ono Surono: Kapal China Masuk Indonesia Karena Kebijakan Susi,” ucapnya melalui akun resmi Twitter.

Bahkan nampaknya tak hanya Susi saja yang geram atas pernyataan Ono, para Netizen Indonesia yang budiman pun ikut membela Susi.

Seperti halnya, @Nurkholiswyd yang menyebutkan bahwasanya “Ibu Susi yg hebat, menurutku tak semua media harus dipercaya, link berita seperti itu harus dicheck & recheck sebelum kita share ato kita response, sehat selalu ya bu.”Pernyataan

Senada dengan pembelaan yang di ucapkan oleh Nukholis, akun @LinaPAnandya menyebutkan “Politisi PDI Perjuangan ini berbicara tanpa data jelas dan aturan yang sebenarnya ia tau ibu tjantik.”

@valentina_rama menyebutkan “Tuntut pencemaran nama baik bu..kami dukung ibu. 5 thn ibu di KKP itu benar2 membawa perubahan.”

Sebelumnya, Ono Surono menyatakan, kapal China kembali masuk perairan Indonesia setelah nelayan lokal tidak boleh menggunakan kapal besar dalam menangkap ikan.

“Pasca kebijakan dicabutnya izin kapal perikanan skala besar, dilarangnya transhipment di tengah laut dan pembatasan kapasitas kapal ikan maskimal 150 grosston,” ujar Ono beberapa waktu lalu dilansir dari pemberitaan media.

Dirinya menambahkan bahwasanya, ketika kapal besar dilarang beroperasi, yang terjadi adalah zona terluar laut Indonesia sulit dicapai oleh nelayan, adapun kapal nelayan China berada di zona ekonomi ekslusif (ZEE) yang batasnya 200 mil laut dari batas teritori 12 mil laut.

“Bagi kapal perikanan asal pantura Jawa, melakukan operasi di atas 25 mil sampai 200 mil sebagaimana ketentuan ZEE tidaklah mudah,” jelasnya.

Tak sampai disitu, Ono pun menyebutkan bahwa ketika kapal nelayan lokal tidak bisa mencapai zona depan ZEE. Maka, kondisi itu yang dimanfaatkan asing masuk mengambil ikan.

“Jadi, Indonesia itu ibarat rumah tetapi tidak berpenghuni sehingga maling sangat leluasa mencuri isinya,” demikian Ono. (rob)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait