wartapenanews.com – Tahun ini, persediaan gas Uni Eropa (UE) mencukupi, namun tahun depan, hati-hati. Apalagi kalau Rusia memangkas pengiriman gas pada tahun depan, krisis gas (energi) tak terhindari.
Dikutip Selasa (13/12/2022), Badan Energi Internasional (IEA) mendesak UE untuk bertindak lebih cepat guna menghemat energi dan serta memperluas penggunaan energi terbarukan. Dengan demikian, Eropa tidak akan kekurangan energi meski Rusia membatasi pengiriman gasnya.
Tahun depan, menjadi ujian berat bagi UE untuk menghindar dari krisis energi. Tahun ini saja, pengeluaran rumah tangga untuk kebutuhan bahan bakar, meroket. Mahalnya biaya gas memaksa sejumlah industri tutup sementara.
Tahun depan, IEA meramalkan, jika Rusia memotong pengiriman gas ke Eropa dalam jumlah kecil dan permintaan gas China pulih dari level terendah akibat lockdown COVID-19, maka UE bakal kekurangan gas sebesar 27 miliar meter kubik (bcm). Pada 2021, total konsumsi gas UE mencapai 412 bcm. “Ini tantangan serius,” kata Direktur Eksekutif IEA Fatih Birol dalam konferensi pers dengan Komisi Eropa di Brussels.
“Kekurangan tersebut dapat dihindari dengan memperluas subsidi dan kebijakan untuk merenovasi bangunan yang boros bahan bakar, mengganti pemanas berbasis bahan bakar fosil dan memperluas energi terbarukan secara besar-besaran,” kata Birol. dia,
Untuk solusi tersebut, kata Birol, IEA memproyeksikan, perlu investasi senilai 100 miliar euro, atau setara US$106 miliar. Dana investasi ini, dikalkulasikan bakal balik modal dua tahun, melalui tagihan gas yang lebih rendah.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, mendorong pembentukan dana solidaritas UE untuk mengumpulkan uang tunai untuk investasi energi. Kalau ada kekurangan bisa memanfaatkan dana UE dan sumber pendanaan tambahan.
Von der Leyen mengatakan, pasokan gas blok itu aman untuk musim dingin ini” dan Uni Eropa yang beranggotakan 27 negara sedang bersiap untuk yang berikutnya.
Para pemimpin negara UE, akan menyerukan persiapan rencana darurat awal untuk pasokan energi musim dingin dalam pertemuan puncak di Brussels, Kamis (15/12/2022), seperti dilaporkan Reuters.
Namun, negara-negara di UE masih berbeda pandangan terkait cara mengatasi tingginya harga energi. Sejumlah menteri energi bakal menggelar pertemuan darurat pada Selasa untuk mencoba menyetujui batas harga gas.
Pada November 2022, negara-negara mengadakan kesepakatan tentang langkah-langkah lain atas pertengkaran harga- termasuk izin yang lebih cepat untuk proyek energi terbarukan yang akan sangat penting untuk menggantikan gas Rusia dan memenuhi tujuan iklim Uni Eropa. (mus)
