WartaPenaNews, Jakarta – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Lijian Zhao menuduh AS mengirimkan virus corona ke China
Henry Kissinger, mantan menteri luar negeri Amerika Serikat, menulis dalam studi seminalnya bertajuk Diplomacy bahwa “diplomasi Beijing sangat halus dan tidak langsung sehingga kami di Washington sulit memahaminya.”
Negara-negara Barat mempekerjakan pengamat China untuk menginterpretasikan sinyal-sinyal yang berasal dari politbiro China.
Di bawah kepemimpinan mantan Presiden Deng Xiaoping, strategi umum China adalah “sembunyikan kemampuan kita dan tunggu waktu terbaik.” Hal itu tidak berlaku lagi sekarang.
`Ada `bukti besar` virus berasal dari laboratorium China, kata Menlu AS
Wuhan menyusun rencana untuk mengetes seluruh penduduknya yang berjumlah 11 juta orang
Pertarungan antara AS dan China di tengah pandemi Covid-19
China telah mengerahkan sekelompok diplomat yang vokal ke media sosial untuk berbicara berbagai hal dan mereka, terkadang, jujur. Tujuan mereka adalah untuk membela penanganan China atas pandemi virus corona dan menantang orang-orang yang mempertanyakan kronologi versi Beijing.
Mereka rutin bercuit di Twitter dan media sosial lainnya dari kedutaan-kedutaan besar China di seluruh dunia. Mereka lantang, menjawab dengan sarkastis dan agresif. Teknik ini masih baru dan mereka dinamakan “pejuang serigala” atau wolf warrior, sesuai nama sebuah film aksi.
Wolf Warrior dan Wolf Warrior 2 adalah film yang sangat populer yang menampilkan pasukan khusus elite China yang berhadapan dengan tentara bayaran pimpinan AS. Film-film ini menyuguhkan kekerasan dan nasionalisme ekstrem.
Seorang kritikus film mengatakan bahwa film tersebut “seperti Rambo dengan karakteristik China.” Poster promosi film tersebut menunjukkan karakter utama mengangkat jari tengahnya dengan slogan: “siapapun yang menyerang China, dari manapun asalnya, harus dihancurkan.”
Dalam sebuah tajuk rencana baru-baru ini, surat kabar Partai Komunis China, Global Times, mendeklarasikan bahwa rakyat China “tidak lagi puas dengan nada diplomasi yang lemah” dan negara Barat merasa tertantang oleh diplomasi “Wolf Warrior” baru China.
Bahasa baru
Mungkin “pejuang serigala” terdepan adalah Lijian Zhao, juru bicara muda Kementerian Luar Negeri China. Ia adalah pejabat yang mengemukakan tudingan tanpa substansi bahwa AS mungkin yang membawa virus corona ke Wuhan.
Baca Juga: KCN Merasa Ada Pihak yang Sengaja Ingin Pailitkan Perusahaan
Ia memiliki lebih dari 600.000 pengikut di Twitter dan ia memanfaatkannya dengan terus menerus bercuit, retweet, atau menyukai konten apapun yang mempromosikan dan membela China setiap jamnya.
Ini tentunya tugas setiap diplomat di manapun: mereka harus mempromosikan kepentingan nasional negaranya. Namun hanya sedikit diplomat yang memakai bahasa yang tidak diplomatis.
Contohnya kedutaan besar China di India yang mengatakan bahwa tuntutan agar China membayar kompensasi karena menyebarkan virus “konyol dan terang-terangan tidak masuk akal.” (mus)