wartapenanews.com – Menteri Pertahanan Jerman, Christine Lambrecht, mengundurkan diri, Senin (16/1). Lambrecht mundur usai mendapat kritik keras selama setahun belakangan atas tanggapannya soal perang Rusia-Ukraina dan lambatnya pembangunan militer Jerman.
Kepergiannya mungkin akan dilihat sebagai pukulan terhadap reputasi Kanselir Jerman, Olaf Scholz. Sebab, Scholz sudah beberapa kali membela Lambrecht yang berasal dari partai yang sama, Partai Sosial Demokrat.
“Media fokus pada saya sebagai pribadi selama berbulan-bulan, hampir tidak memungkinkan pelaporan dan diskusi objektif tentang prajurit, angkatan bersenjata Jerman, dan keputusan kebijakan keamanan untuk kepentingan warga Jerman,” tulis pernyataan Lambrecht, dikutip dari The New York Times, Selasa (17/1).
Sejak menduduki jabatannya pada tahun lalu, Lambrecht telah mendapatkan banyak kritik karena dinilai tidak memiliki pengalaman di dunia militer. Para pemimpin oposisi juga menuduhnya kurang tertarik memimpin Kementerian Pertahanan. Harian terlaris Jerman, Bild, bahkan menuding Lambrecht tidak bisa menyebutkan nama jajaran militer Jerman.
Lambrecht mulai menghadapi cemoohan publik pada awal invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022. Saat negaranya tengah memperdebatkan pengiriman senjata pada hari-hari awal invasi, Lambrecht malah menyerukan pengiriman 5.000 helm bagi Ukraina.
Sejak saat itu, Lambrecht berulang kali mendapatkan kritik lantaran lamban mengirimkan senjata untuk Kiev. Padahal, ada kemungkinan besar bahwa Lambrecht hanya menjalankan kebijakan Scholz. (mus)