19 April 2025 - 20:51 20:51
Search

Tekan Obesitas Anak, BPOM Minta  Pelaku Usaha Sosialisasikan Keseimbangan Gizi

Ahmad Juwanto, 19, warga Jalan SMP 160, Kelurahan Ceger, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur yang sakit obesitas kini membutuhkan bantuan pemerintah, Rabu (5/7) siang. Foto: Joesvicar Iqbal/ipol.id

IPOL.ID – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menegaskan bahwa pelaku usaha punya tanggung jawab penting untuk mensosialisasikan keseimbangan gizi kepada konsumen. Terutama yang menyasar anak-anak. Hal ini terkait erat dengan meningkatnya angka obesitas atau lebeihan berat badan pada anak-anak di Indonesia.

Demikian disampaikan Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM, Rita Endang. “Pelaku usaha ini kan pemilik nomor izin edar yang juga memiliki informasi terkait dengan informasi nilai gizi. Jadi, pelaku usaha juga harus memberikan informasi kepada masyarakat,” kata Rita dalam diskusi yang digelar Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) bertajuk ‘Bahaya Obesitas Dini, Apa Solusinya’ di Jakarta, Senin (24/07/2023).

Semua stakeholder, ungkap Rita, punya tanggung jawab yang sama untuk memberikan informasi terkait dengan gizi, gula, garam dan lemak. “Jadi kalau semua unsur bergerak, mestinya prevalensi terkait diabetes ini bisa kita tangani bersama,” katanya Rita Endang.

Di sisi lain, untuk mencegah bahaya obesitas dini pada anak di antaranya dengan cemilan sehat. Untuk itu dibentuk suatu wadah khusus  Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, Sadar Pangan Aman atau yang disingkat Germas SAPA.

“Pedoman yang kami buat sejak tahun 2011 membentuk suatu wadah yang sangat besar yaitu Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, Sadar Pangan Aman,” kata Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM, Rita Endang.

Melalui Germas SAPA, BPOM menyusun berbagai pedoman dan langkah-langkah strategis demi mencapai gizi seimbang pada anak dengan fokus utama penurunan gula, garam dan lemak (GGL).

Rita mengatakan, pedoman yang telah dibuat melalui wadah Germas SAPA ini diharapkan menginspirasi para pendamping kesehatan di lapangan, baik para kader maupun guru di sekolah dan juga para kepala sekolah, petugas kantin untuk mengedukasi anak-anak kita mencapai gizi seimbang dengan memilih makanan atau cemilian yang sehat seperti buah.

“Demikian juga dengan orang tua. Anak-anak harus terbiasa dengan makanan yang rendah gulanya. Artinya makanan harus betul-betul kita lihat komposisi gulanya  rendah. Juga makanan harus  rendah lemak, jangan sedikit-sedikit digoreng, tetapi usahakan direbus,” beber Rita.

BPOM sendiri, kata Rita, sejauh ini telah memiliki sebuah program yang mengawal jajanan anak sekolah. Tak hanya itu, perilaku hidup bersih dan olahraga teratur juga dijaga ketat.

“Jadi dalam program ini jelas ada mengawal jajan anak sekolah yaitu harus makan makanan yang seimbang. Artinya makanan harus bervariasi di mana karbohidratnya harus ada, buahnya, sayurnya, lauk pauk dan proteinnya lengkap. Kemudian perilaku hidup bersih dan olahraga teratur harus tetap terjaga,” terang Rita. (tim)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait