WartaPenaNews, Jakarta - Memiliki sebuah bisnis startup menjadi impian banyak generasi milenial saat ini. Oleh karena itu, mereka membutuhkan teknologi dan platform yang tepat untuk mendukung dan memaksimalkan pekerjaan mereka. Lark, platform kolaborasi terintegrasi hadir dengan berbagai fitur kolaborasi yang dapat diakses secara real time, kapanpun dan dimanapun, sehingga kaum milenial bisa leluasa untuk berkarya, kapanpun dan dimanapun.
Sebuah survei bertajuk Indonesia Milenial Report 2019 menunjukkan 69,1 persen atau sekitar 7 dari 10 milenial berminat menjadi entrepreneur. Survei tersebut juga menunjukan generasi yang akrab dengan teknologi ini lebih suka bekerja dengan kebebasan untuk berkreativitas, memiliki fleksibilitas waktu dalam bekerja, dan bekerja secara tim. Menurut Startup Ranking, pada tahun 2019 Indonesia menduduki urutan nomor lima dunia dengan jumlah start-up terbanyak, sebesar 2.193 perusahaan, mengungguli negara-negara maju lain, seperti Jerman, Australia, Perancis, dan Spanyol. Hari Sungkari, Deputi Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengungkapkan bahwa keberadaan startup memainkan peranan penting terhadap kemajuan perekonomian Indonesia.
“Startup dapat melahirkan perusahaan yang berkualitas dan memberikan dampak positif dengan menyelesaikan permasalahan-permasalahan di masyarakat. Tidak hanya itu startup turut berperan dalam menciptakan lapangan kerja baru. Namun dibalik semua itu, startup memiliki tantangan yang sangat besar untuk bisa bertahan dalam pasar. Umumnya startup memang piawai dalam hal teknologi dan inovasi. Namun, banyak dari mereka yang belum terbiasa menghadapi tiga masalah besar, yaitu kepemimpinan, komunikasi, dan engagement. Menjalankan sebuah perusahaan tidak bisa one man show, dibutuhkan komunikasi dan kolaborasi yang baik dengan seluruh tim. Sebuah sistem dibutuhkan agar segala aspek dapat berjalan dengan baik,” ucap Hari Sungkari.
Salah satu aset intangible dari sebuah perusahaan startup adalah skill, ide dan keterampilan yang terdapat dalam ekosistem usahanya. Oleh karena itu sangat penting untuk memiliki tim profesional yang kompeten dan mampu berkolaborasi dengan baik guna mengembangkan bisnis agar dapat semakin berkembang. Selain itu, salah satu faktor yang membuat startup dapat bergerak dengan cepat adalah kemampuan seluruh anggotanya untuk dapat multitasking. Mereka dituntut untuk dapat mengerjakan beberapa hal dalam waktu bersamaan, dan harus bisa berkolaborasi antar anggota dengan cepat. Namun di sisi lain hal ini juga merupakan tantangan bagi perusahaan startup, karena tanpa sistem yang baik, kolaborasi antar anggota tidak akan bisa berjalan dengan efektif. Penerapan teknologi jelas dibutuhkan untuk dapat mengatasi tantangan ini, dan bagaimana memilih platform kolaborasi yang tepat dan dapat mendukung produktivitas sebuah startup, merupakan hal yang sangat penting.
“Lark mengerti bahwa sebuah startup membutuhkan platform yang tepat untuk dapat membantu mereka bekerja, berkreativitas dan berkolaborasi sesuai dengan kultur yang mereka miliki. Dan keunggulan platform kolaborasi Lark adalah setiap fitur di dalamnya dapat diakses secara real time. Melalui Lark, setiap anggota dapat mengerjakan dokumen, chatting, maupun video call secara bersamaan. Hal ini akan memungkinkan startup untuk dapat bekerja dan berkolaborasi dari berbagai lokasi, layaknya berada di dalam kantor. Kami berharap Lark dapat menghapus kekhawatiran para entrepreneur dalam upaya menciptakan proses kolaborasi yang baik, sehingga startup Indonesia akan semakin berkembang dan kedepan akan semakin banyak lahir entrepreneur baru di Indonesia,” ucap Joey Lim, Lark VP of Commercial, Asia.
“Tahun 2020, Jakarta dinobatkan sebagai ranking 2 dari Top 100 Emerging Startup Ecosystem. Ini dapat terwujud karena terjadinya jejaring yang kuat diantara founder, talent, mentor dan calon investor. Lark sebagai platform kolaborasi sangat mendukung meningkatnya kualitas ekosistem startup di Indonesia,” tambah Hari Sungkari, Deputi Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Lark merupakan sebuah platform kolaborasi yang diciptakan untuk dapat membantu setiap penggunanya agar dapat tetap saling terhubung, di manapun mereka berada, secara real time. Platform yang tersedia dalam versi website yang dapat diakses di Windows, dan MAC, serta versi aplikasi untuk Android dan IOS menyediakan berbagai fitur seperti Messenger, Video Call, Docs & Sheets, Penyimpanan Cloud, Kalender, dan Mail yang terintegrasi. Salah satu fitur utama yaitu Lark Video Call, yang memungkinkan pengguna melakukan konferensi video secara gratis dan dapat menampung hingga 100 partisipan. Lark Video Call dapat dipergunakan untuk sesi webinar maupun workshop dalam sebuah perusahaan. Untuk menunjang real time collaboration, fitur ini dilengkapi dengan magic share, dimana pengguna dapat saling mengirim dokumen sekaligus mengeditnya secara bersamaan disaat melakukan video call. Dan yang terbaru Lark juga menghadirkan kemampuan untuk membuat video meeting livestream pada Youtube dan Facebook.
Untuk sarana komunikasi Lark menyediakan Lark Messenger, yang di desain untuk dapat memaksimalkan komunikasi antar anggota dalam grup. Melalui Lark Messenger, pengguna bisa membuat grup sesuai kebutuhan dengan kapasitas sampai dengan 5.000 anggota. Selain itu fitur unlimited searchable chat history memungkinkan anggota baru dalam grup untuk mendapatkan informasi dari diskusi sebelumnya di grup tersebut. Dan untuk mempermudah proses komunikasi, Lark Messenger dapat menterjemahkan pesan secara otomatis dari lebih dari 100 bahasa ke dalam bahasa Inggris, Cina, Jepang, dan Thailand. Lark tersedia dalam versi website yang dapat diakses di Windows, dan MAC, serta versi aplikasi untuk Android dan IOS dalam 11 bahasa tampilan, termasuk Bahasa Indonesia. (cim)