WartaPenaNews, Jakarta – Kaum perempuan di Desa Merden dan Desa Mertasari, Banjar Negara, Jawa – Tengah kini telah berdaya seiring dengan ketrampilan memproduksi tekstil bermotif hias beragam jenis daun.
Entrepreneurship Masyarakat Marginal
Pembuatan tekstil ecoprint merupakan rintisan dari model pemberdayaan ekonomi kaum perempuan, kolaborasi Wardah Cosmetic dan Lazismu. Program yang dibiayai penuh oleh Wardah Cosmetic ini menyalurkan dana sebesar 237 juta, yang digunakan untuk pembiayaan pelatihan, modal kerja dan operasional usaha untuk 3 bulan.
Pelaksana program merupakan kelompok usaha ecoprint, bekerjasama dengan Lazismu Kabupaten Banjar Negara.
Produksi kain ecoprint yang melibatkan 90 orang dari dua desa telah menghasilkan ratusan tekstil untuk baju, hijab dan pashmina.
Natural Selaras Alam
Pupung Pursita sebagai pelatih ahli kain ecoprint, merasa kagum dengan ketekunan para perempuan desa, dalam proses pembuatan. Tahapan-tahapan tersebut dilakukan dengan totalitas, salah satunya dengan mengumpulkan beragam jenis daun, serta mendisplay di atas kain polos hingga terlihat menarik.
Ragam daun dan warna yang digunakan akan memberikan nilai tambah dari motif khas pada masing-masing kain. Hingga produk tekstil ecoprint menjadi produk seni dari totalitas perempuan desa.
Ragam motif daun dengan warna alam.Foto : Joko Intarto
Hasil produksi tekstil ecoprint terlihat natural dari beragam warna dan motif dedaunan yang terlihat menggoda. Menjadi pilihan utama, jika Anda peduli akan pemberdayaan kaum perempuan pedesaan dan gaya hidup hijau selaras alam. Sangat istimewa diaplikasikan pada ragam penggunaan seperti kain, sarung, hijab, kemeja, serta beragam produk fesyen lainnya.
Setelah berhasil memproduksi kain ecoprint, Wardah Cosmetic dan Lazismu akan menyelenggarakan pelatihan tahap dua, berupa pemasaran dan pengelolaan usaha. Dalam pelatihan ini, Lazismu akan menggandeng badan usaha milik Lazismu dan Baitul Tamwil Muhammadiyah. (bud)
Narasumber: Joko Intarto
