22 April 2025 - 10:05 10:05
Search

Temanggung Dilanda Angin Puting Beliung

wartapenanews.com –Angin Puting Beliung melanda wilayah Kabupaten Temanggung, Kota dan Kabupaten Magelang, pada Senin (28/3/2022) petang. Di Temanggung amukan puting beliung mengakibatkan puluhan bangunan dan rumah warga porak poranda. Sedangkan angin besar disertai hujan deras di Kota Magelang selain menyebabkan pohon dan tiang listrik tumbang juga memunculkan fenomena hujan es.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung, Toifur Hadi mengatakan, angin puting beliung melanda Kecamatan Bansari dan Kledung. Di dua kecamatan ini belasan desa terdampak dan puluhan rumah serta bangunan lainnya rusak. Kendati tidak mengakibatkan korban jiwa namun mengakibatkan kerugian material.

“Hujan deras disertai angin ribut menyebabkan kerusakan rumah terutama pada bagian atap, sebagian pohon tumbang juga menimpa bangunan. Ada puluhan rumah di dua kecamatan tersebut yang mengalami kerusakan,”katanya Senin (28/3/2022) malam.

Dari data yang ada, di Kecamatan Bansari dusun yang terdampak antara lain, Malatan, Tambaksari, Sawit Desa Bansari, Dusun Kwagean dan Macanan Desa Mojosari. Di Kecamatan Kledung Dusun Sangkon, Bugel, Ngadigunung Desa Tuksari, Dusun Sanggrahan Desa Kalirejo, Dusun Mayongan, Dusun Cengen Desa Jeketro, dan Dusun Paponan Desa Paponan. Total ada 69 bangunan rumah warga rusak termasuk gedung balai dusun, dan bangunan sekolah.

“Taksiran kerugian mencapai Rp158.300.000, sampai malam ini kami telah melakukan upaya pendataan, penanganan pohon tumbang. Kebutuhan mendesak kerja bakti pembersihan rumpun bambu serta pembetulan atap,”kata Tofur.

Sementara itu, Plt Pelaksana Harian BPBD Kota Magelang, Machbub Yani Arfian menuturkan, hujan es disertai angin kencang berdurasi sekitar 5 menit. Di Magelang puting beliung disertai hujan es juga mengakibatkan pohon tumbang.

Dian (33), seorang warga yang tengah melintas di Jalan Ikhlas Kota Magelang menuturkan, bersamaan dengan hujan angin kencang muncul es batu seukuran batu kerikil. Listrik di sejumlah titik pun padam.
“Hujan es itu saya lihat sepanjang Jalan Ikhlas sampai pasar, setelah itu banyak yang mati lampu. Suasananya cukup mencekam, pandangan mobil saya jadi terbatas, untungnya esnya kecil kalau besar bisa pecah kaca mobil saya,”katanya.(mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait