WartaPenaNews, Jakarta – Penangkapan terduga teroris bernama Ahmad Birawan di rumah indekosnya di Kavling Agraria, Jalan Melon, Kelurahan Kayuringin Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Minggu (20/10/2019), membuat kaget pemilik kos. Dikarenakan, Ahmad selama ini mengakui kerja di salah satunya Panti Rehabilitasi Narkoba di Jakarta.
“Kalau tahu, ya, cukuplah lama dengan Pak Ahmad. Ujarnya sich kerja di Panti Rehabilitasi Narkoba di Jakarta,†kata pemilik kos, Giri Ageng Laksono (31 tahun), di tempat penangkapan.
Tapi, karena jarang berkomunikasi, Giri sudah kehilangan kontak. Bahkan juga, nomor ponsel Ahmad sudah tidak aktif . Sekian lama ini, di kamar kontrakannya tidak sempat ada beberapa benda yang mencurigakan.
Ahmad Birawan diamankan berdasarkan hasil peningkatan penentuan tersangka dosen nonaktif Institut Pertanian Bogor Abdul Basith yang merancang bom molotov untuk aksi Mujahid 212 pada Sabtu, 28 September 2019. Ahmad dibawa Densus 88 ke Mabes Polri untuk peningkatan keterkaitan dalam aksi mujahid.
Konon, Abdul Basith diduga jadi otak penyedia bom molotov saat aksi Mujahid 212. Ia pun memproduksi dengan dibantu kawannya berinisial S alias L. Melalui L dan OS yang bekerja cari dana untuk pelaksana eksekusi di lapangan, menarik JAF, AL, NAD, dan SAM, YF, ALI dan FEB. (mus)
