WARTAPENANEWS.COM – Mantan Perdana Menteri China, Li Keqiang meninggal dunia pada usia 68 pada Jumat (27/10) Li mengembuskan napas terakhir akibat serangan jantung.
“Kamerad Li Keqiang, saat beristirahat di Shanghai dalam beberapa hari terakhir, tiba-tiba mengalami serangan jantung pada 26 Oktober dan setelah upaya sekuat tenaga untuk menyelamatkannya gagal, ia meninggal di Shanghai pada tengah malam lewat sepuluh menit pada 27 Oktober,” tulis laporan kantor berita Reuters.
Li merupakan perdana menteri dan kepala kabinet China di bawah kepemimpinan Xi Jinping selama satu dekade. Ia mundur pada Maret.
Dalam penampilan terakhirnya di publik, Li sempat bilang Tiongkok akan terus memperluas keterbukaannya. Meski kondisi internasional berubah.
“Tidak peduli bagaimana kondisi internasional berubah, China akan terus memperluas keterbukaannya,” kata Li.
Li juga sempat mengatakan pada tahun 2020 bahwa 600 juta orang di Tiongkok berpenghasilan kurang dari USD 140 per bulan. Sehingga memicu perdebatan yang lebih luas mengenai kemiskinan dan ketimpangan pendapatan.
Li merupakan salah satu orang memiliki hubungan baik dengan Indonesia. Misalnya pada 2018 silam, Presiden Jokowi mengadakan pertemuan bilateral dengan Li Keqiang di Istana Bogor. Pertemuan ini membahas sejumlah hal, di antaranya terkait perdagangan dan investasi.
Saat membuka pertemuan, Jokowi menyampaikan harapan pertemuan ini dapat memperkokoh hubungan antara Indonesia dan China. Terlebih, kata dia, China adalah mitra strategis di bidang perekonomian.
“Saya senang bahwa kunjungan PM Li ke Indonesia disertai dengan delegasi bisnis yang cukup besar. Bagi Indonesia, Tiongkok adalah mitra strategis terutama di bidang ekonomi, perdagangan dan bidang investasi,” ujar Jokowi saat membuka pertemuan.
Kunjungan Li ke Indonesia ini merupakan pertama kalinya sejak dilantik pada Mei 2018. Kedatangan Li ini juga merupakan kunjungan balasan setelah beberapa waktu sebelumnya Jokowi berkunjung ke China.
Saat memberikan sambutan, Li mengaku sangat senang dapat berkunjung ke Indonesia. Terlebih dengan penyambutan yang sangat hangat.
“Terima kasih untuk Bapak Presiden Jokowi telah mengundang saya berkunjung ke Indonesia. Dan juga terima kasih pihak Indonesia memberikan pemerimaan sangat baik, hangat,” kata Li. (mus)