20 April 2024 - 10:33 10:33

Thai Airway Bangkrut, Maskapai Garuda Akan Menyusul?

WartaPenaNews, Jakarta – Perusahaan penerbangan Thai Airway sudah menyatakan bangkrut. Saat ini mereka butuh duit untuk rehabilitasi utang, dan untuk mengembalikan duit tiket penumpang yang diperkirakan mencapai 24 miliar Baht atau nyaris Rp11 triliun.

Untuk diketahui bahwa perusahaan Thai Airways merupakan BUMN penerbangan yang 51 persen sahamnya dimiliki pemerintah Thailand, di mana pengelolaannya diawasi oleh State Enterprise Policy Committee (SEPC).

Setelah ada berita bahwa Penerbangan Thai Airway menyatakan Bangkrut. Publik Indonesia mulai langsung menyorotin perusahaan nasional yang bernama Garuda Indonesia.

Menurut Direktur Center of Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi, publik Indonesia memprediksi, Garuda Indonesia tengah mengalami persoalan keuangan yang cukup pelik. Akan tetapi, sampai sekarang pihak manajemen Garuda masih pede (percaya diri-red) sekali. Menganggap Garuda akan bisa melewati masa-masa yang sulit saat ini.

“Perusahaan Garuda tidak seperti manajemen Thai Airway yang mengakui dengan kejujuran dan penuh keterbukaan, bahwa mereka sudah masuk ke Pengadilan Kebangkrutan Pusat, dan menerima permintaan maskapai untuk menjalani rehabilitasi di bawah hukum kebangkrutan Thailand,” ujar Uchok dalam keterangannya, Selasa (3/6/2020).

Persoalan keuangan yang tengah melilih maskapai plat merah ini sudah terlihat dari kebijakan Garuda yang akan “merumahkan” alias kena PHK (Pemutusan hubungan Kerja) sebanyak 181 Pilot per tanggal 1 Juni 2020.

Namun, masalah PHK pilot ini dianggap oleh manajemen adalah bagian korban efisiensi anggaran di maskapai BUMN ini. Padahal, Uchok bilang, dari pihak kementerian BUMN memprediksi bahwa perusahaan penerbangan nasional ini, juga memutuskan akan mem PHK lagi sebanyak 700 pilot yang berstatus pegawai tetap. Nah Lho !!!

“tanda-tanda kebangkrutan yang lain bisa dilihat dari utang yang jatuh tempo. Saat ini perusahaan Garuda Indonesia lagi “ngos-ngosan” atau sangat sulit untuk bayar pelunasan utang di Trust Certificates Garuda Indonesia Global Sukuk Limited yang akan jatuh tempo pada tanggal 3 Juni 2020,” terang Uchok.

Nilai utang tersebut, mencapai USD 509 juta, atau tepatnya USD 496,84 juta atau sekitar Rp7,5 triliun dengan nilai kurs Rp15.000. Dan untuk membayar utang ini, maskapai Garuda panik dan bingung mencari sumber pendanaan untuk bayar utang tersebut.

“Satu satunya jalan adalah melakukan negoisasi utang kepada pemegang Sukuk. Tentu dengan cara Meminta permohonan persetujuan kepada pemegang Sukuk agar Usulan perpanjangan waktu pelunasan global sukuk yang akan jatuh tempo ini diajukan untuk jangka waktu minimal 3 tahun ke depan,” sambung dia.

Jika para pemegang Sukuk tidak menyetujui permohonan Maskapai Garuda tersebut. Maka satu satu jalan yang harus dilalui adalah kemungkinan memakai dana talangan yang sudah disediakan APBN sebesar Rp8.5 triliun untuk membayar utang yang jatuh tempo. (rob)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
17 April 2024 - 14:51
Kemhan Kembali Beli Kapal Perang

WARTAPENANEWS.COM -  Kementerian Pertahanan RI menandatangani kontak pengadaan kapal perang canggih fregat jenis FREMM (Frigate European Multi-Mission). Total ada dua unit kapal yang dibeli Kemhan. Kemhan RI menjelaskan, pengadaan kapal

01
|
17 April 2024 - 14:11
Diduga Sakit Hati, Suami Bunuh Istri dengan 17 Tusukan

WARTAPENANEWS.COM -  Sakit hati gegara orangtuanya kerap dihina, seorang suami di Kabupaten Pelalawan, Riau nekat menghabisi nyawa istrinya dengan menikam 17 tusukan di kamar mandi rumah saudaranya. Dalam hitungan jam,

02
|
17 April 2024 - 13:14
Satu Terduga Pembunuh Pria Bersimbah Darah di Sampang Ditangkap

WARTAPENANEWS.COM - Polisi berhasil mengamankan satu pelaku dugaan pembunuhan di Desa Jelgung, Kecamatan Robatal, Sampang Madura, Rabu (17/4/2023). Peristiwa berdarah itu menimpa korban IA (26) warga banyusokah, Kecamatan Ketapang, Sampang,

03