8 June 2025 - 05:24 5:24
Search

The Learning Farm, Ajak Anak dan Remaja Marginal Bertani

WartaPenaNews, Jakarta – Tidak dianggap, diperhatikan dan dipedulikan, menjadi hal yang cukup lekat dengan keseharian anak dan remaja jalanan dan dari keluarga miskin. Pengangguran yang jumlahnya kian bertambah, anak dan remaja putus sekolah dan mereka yang terkena narkoba. Kesemuanya, seolah tanpa masa depan, tanpa ketrampilan serta pekerjaan layak.

Kembali Ke Alam Untuk Bercocok Tanam

Untuk menyiapkan masa depan mereka agar mampu mandiri, hadir The Learning Farm (TLF) Indonesia, Lembaga Swadaya masyarakat “World Education” yang berpusat di Boston, Amerika Serikat.

Executive Director, TLF, None Pooroe Utomo, menyampaikan, “Visi TLF memberdayakan anak jalanan, pengangguran, remaja putus sekolah usia 16 – 24 tahun. Kami ingin, mereka bisa mandiri dan mampu berkontribusi dalam kehidupan masyarakat.
Walau berlokasi di Cianjur, Jawa – Barat, TLF terbuka menerima anak dan remaja kurang beruntung dari berbagai wilayah di Indonesia.

Pertanian dan bercocok tanam menjadi materi utama pelajaran di TLF, berdasarkan pertimbangan bahwa Indonesia merupakan negara agraris, sementara banyak anak putus sekolah yang terlilit kemiskinan adalah mereka yang berimigrasi dari pedesaan ke perkotaan. Oleh karenanya, TLF mencoba mengembalikan mereka ke alam dan kehidupan aslinya, bercocok tanam, ” kata None Pooroe.

Program Bertani Yang Memikat

Belajar di TLF, mampu menghadirkan suasana baru yang menyenangkan bagi seluruh peserta. Konsep belajar sambil praktek menjadi modul untuk setiap materi. Sehingga pengajar dan peserta akan dapat mengenali bakat mereka dengan baik. Pelajaran dibuat menjadi tiga program, program dasar selama 100 hari, program lanjutan, dan program alumni.

Tidak hanya bertani dan bercocok tanam, beragam ketrampilan lain diantaranya beternak, aneka kerajinan daur ulang diajarkan di sini. Selain ketrampilan soft skills seperti berlatih kepemimpinan, bahasa Inggris, komputer, dan keuangan.

Setelah lulus, alumni akan disalurkan bekerja oleh TLF di perusahaan sponsor, donatur atau lahan pekerjaan di sekitar TLF.

Materi Khusus “Program Petani Muda”.

Untuk menarik generasi muda menekuni profesi petani, Bango berkolaborasi dengan The Learning Farm dalam “Program Petani Muda” persembahan Bango, mengajak 100 remaja terpilih untuk belajar dan praktek pertanian dan bercocok tanam selama 100 hari, di The Learning Farm, Cianjur, Jawa – Barat.

Executive Director The Learning Farm Indonesia, Nona Pooroe Utomo, menjelaskan, “Bango dan The Learning Farm”, bersama-sama mengembangkan kurikulum “Program Petani Muda”, persembahan Bango, guna mendorong semangat pengetahuan dan ketrampilan generasi muda dalam melanjutkan regenerasi petani.

Selama 100 hari, seluruh peserta akan mendapatkan materi pertanian yang terbagi dalam 4 kelompok besar, yaitu tanah, 60 % berupa budidaya tanaman – perikanan dan ternak, pemupukan dan pengendalian hama, serta analisa usaha tanam.
40 % materi lainnya, berfokus pada pengembangan soft skills seperti manajemen waktu dan keuangan, entrepreneurship, healthy lifestyle, Bahasa Inggris, komputer dan komunikasi.

Yang nantinya, kami harap seluruh peserta akan mampu menyebarluaskan ilmunya dan menginspirasi lebih banyak generasi muda di kampung halaman mereka, untuk menjadikan bertani sebagai pilihan profesi yang menjanjikan.” (bud)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait