29 March 2024 - 20:55 20:55

Tiga Sektor Industri Masih Bergantung Impor

WartaPenaNews, Jakarta – Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa pemerintah telah memetakan sejumlah industri di Tanah Air yang dinilai cukup bertahan di tengah badai pandemi COVID-19. Misalnya, industri pangan, farmasi, rumah sakit (RS), teknologi, jasa keuangan, dan industri pendidikan.

Dalam telekonferensi pada Jumat, 22 Januari 2021, Jokowi menegaskan, industri-industri itu perlu ditingkatkan produktivitasnya karena relatif sanggup bertahan meski diterpa pandemi COVID-19.

Karenanya, Jokowi menegaskan bahwa masih diperlukan berbagai pembenahan pada industri-industri itu agar makin kuat dalam menopang perekonomian nasional. “[Industri] pangan, saya ingin garis bawahi, tentang komoditas barang-barang kita yang masih impor. Substitusi impor ini harus segera diselesaikan.”

Presiden mengaku sangat heran bahwa impor berbagai komoditas yang dibutuhkan di dalam negeri, seperti gula, kedelai, jagung, masih terus terjadi hingga kini. Padahal, semua kemampuan, dari sisi lahan dan sumber daya untuk memproduksi semua komoditas itu, sudah dimiliki di Tanah Air. “Urusan gula impor jutaan [ton] padahal ada lahan, resources semua [ada]. Kedelai juga ada lahan sangat luas, jagung masih impor jutaan ton. Ini perlu diselesaikan,” katanya.

Bahkan, kebutuhan komoditas nasional seperti bawang putih yang dahulu bisa dipenuhi melalui produksi di wilayah Nusa Tenggara Barat, Wonosobo, dan Temanggung, kini kalah bersaing dengan bawang putih impor.

Pada industri farmasi, Jokowi mengakui bahwa 85 persen kebutuhan di industri itu juga masih bergantung pada mekanisme impor. Padahal, dalam urusan pengembangan teknologi ke depan, Indonesia merupakan negara yang memiliki kesempatan besar di bidang itu.

“Misalnya, dalam membangun industri hulu sampai hilir untuk mobil listrik. Lewat lithium baterei yang nikelnya kita miliki. Peluang ini yang kita lihat dan harus didorong agar segera bisa kita laksanakan dan beri kontribusi besar bagi negara,” ujarnya.

Karenanya, guna mendukung upaya pembenahan pada semua aspek rantai produksi dari komoditas-komoditas itu, Jokowi mengajak para CEO dan pengusaha di Tanah Air untuk merancang kolaborasi dan kerja sama dengan pemerintah.

Supaya nantinya bisa terjalin sinergi dan kerja sama yang baik antara para pengusaha besar di Tanah Air dengan para petani lokal, guna memenuhi kebutuhan masyarakat atas berbagai komoditas tersebut sehingga tidak perlu lagi ada impor. (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
29 March 2024 - 12:16
Antisipasi Pemudik dari Tol Cisumdawu, Tol Cipali Gelar Uji Coba Contraflow

WARTAPENANEWS.COM -  Tol Transjawa yang menghubungkan kota-kota di Pulau Jawa masih jadi pilihan utama bagi pemudik. Tol Cipali sebagai bagian dari Tol Transjawa, melakukan serangkaian persiapan jelang arus mudik. Salah

01
|
29 March 2024 - 11:14
Polisi Jaga Ketat Gereja di NTT

WARTAPENANEWS.COM -  Guna memberikan rasa aman jelang perayaan Misa Jumat Agung 2024, pasukan Gegana dari personel Brimobda NTT melakukan seterilisasi gereja. Salah satunya di Gereja Katederal Imakulata Atambua, Kabupaten Belu.

02
|
29 March 2024 - 10:12
Tarif Listrik April-Juni 2024 Tidak Naik

WARTAPENANEWS.COM - Pemerintah memutuskan tarif listrik subsidi dan nonsubsidi tidak naik di April-Juni 2024. Meski secara parameter, tarif listrik harusnya mengalami kenaikan. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral,

03