WartaPenaNews, Jakarta – Beberapa timnas di cabang sepak bola SEA Games 2019 telah hadapi permasalahan sebelum moment diawali. Mujur, hal tersebut tidak menerpa Tim nasional Indonesia U-22.
Tim nasional Myanmar, Kamboja, serta Timor Leste memperoleh perlakuan jelek dari Panitia Pelaksana SEA Games 2019 Filipina (PHISGOC). Ke-3 team itu memperoleh permasalahan nonteknis semenjak datang di Lapangan terbang Internasional Ninoy Aquino.
Tim nasional Timor Leste menanti sampai sembilan jam untuk dapat sampai hotel tempat bermalam. Tim nasional Kamboja terkatung-katung di lapangan terbang sampai 10 jam sebab faksi PHISGOC telat menjemput.
PSSI telah menghadapi hal tersebut berlangsung dengan kirim team serta staf Tim nasional Indonesia U-22 bertambah cepat.
“Kami telah datang di sini semenjak tanggal 20 serta Tim nasional Indonesia U-22 hadir pada tanggal 21. Kami telah mempersiapkan terlebih dulu semua sarana terhitung transportasi serta yang lain. Alhamdulillah Tim nasional Indonesia U-22 tidak kewalahan seperti team yang lain yang hadir terakhir,” kata Waketum PSSI, Cucu Somantri pada wartawan di Manila.
Siap-siap Lebih Awal
Situasi kamar dari tempat penginapan Tim nasional Indonesia U-22 di Hotel Jen, Manila, Sabtu (23/11). Hotel itu bisa menjadi tempat bermalam team Garuda Muda sepanjang tempat SEA Games 2019. (Bola.com/ M Iqbal Ichsan)
PSSI langsung juga bergerak cepat untuk mengatur fasilitas Tim nasional Indonesia U-22.
“Kami mempersiapkan mereka dari mulai kehadiran, kelancaran di lapangan terbang, penjemputan, serta fasilitas sebab yang disiapkan panitia belum siap. Kami mempersiapkan fasilitas lebih dini, terhitung mengkoordinasikan tempat latihan hingga memperoleh tempat yang wajar,” tegas Letnan Jenderal TNI-AD itu.
Tidak hanya permasalahan yang dirasakan olahragawan, beberapa jurnalis memperoleh perlakuan jelek dari PHISGOC. Satu hari mendekati pertandingan pertama Group A SEA Games 2019, Legalisasi jurnalis yang dipakai jadi sinyal pengenal belum selesai. (mus)