29 March 2024 - 07:16 7:16

Uni Eropa Dibantu RI untuk Bikin Industri Baja Berteknologi Tinggi

WartaPenaNews, Jakarta -  Pemerintah Indonesia menilai, sengketa mengenai kebijakan larangan ekspor bijih nikel yang ditantang Uni Eropa di World Trade Organization (WTO) kemarin, disebabkan kalah saingnya produktivitas industri baja dan besi negara-negara di kawasan tersebut.

Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, menyatakan, itu karena pada dasarnya EU bukanlah importir terbesar nikel dari Indonesia. Meskipun, nikel merupakan bahan baku utama untuk membuat stainless steel atau besi tahan karet di industri mereka.

“Setelah kita pelajari bahan komoditas nikel yang diimpor EU ternyata kecil sekali dari Indonesia dan EU anggap ini (kebijakan larangan ekspor bijih nikel) ganggu produktivitas industri stainless steel mereka,” kata Lutfi saat konferensi pers, Jumat, 15 Januari 2021.

Di sisi lain, dia mengklaim, karena Indonesia telah bertransformasi dari penjual produk mentah dan barang setengah jadi menjadi penjual barang hasil teknologi tinggi, termasuk di industri besi dan baja, menyebabkan produktivitasnya meningkat pesat dibanding EU.

“Karena baja kita terutama dari stainless steel penghasil nomor dua di dunia setelah China. Jadi Indonesia sukses menciptakan nilai tambah di industri tersebut dengan teknologi tinggi, energi efisien, menghasilkan barang-barang yang superior dan lebih baik dari Eropa,” tuturnya.

Padahal, Lutfi mengingatkan, dengan pesatnya perkembangan teknologi tersebut, maka era perdagangan saat ini bukanlah era persaingan dan saling sengketa. Melainkan, era di mana kerja sama atau kolaborasi untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan dunia.

“Saya ingatkan ke EU sebenarnya persaingan oke tapi ini era kolaborasi. Jadi kita kalau bicara persaingan, misal bicara minyak nabati kelapa sawit diadu dengan minyak nabati di Eropa rapeseed dan juga mungkin sunflower ini memang sulit dibandingkan,” tuturnya.

Oleh sebab itu, dia menyatakan, jika nantinya UE meminta bantuan Indonesia untuk turut serta memberikan masukan atau dukungan memajukan industri besi dan baja mereka, termasuk stainless steel lebih berteknologi tinggi, maka pemerintah siap menolong.

“Sebagai bagian dari kolaborasi kita tidak merasa keberatan untuk memberikan masukan kalau dibilang nasihat enggak pantas, tapi memberikan masukan, input ke EU bagaimana menciptakan nilai tambah dari industri tersebut,” ujar dia.

Menurut Lutfi, industri besi dan baja UE saat ini jauh tertinggal dengan yang dimiliki Indonesia. Sebab, negara-negara di kawasan tersebut hanya memiliki pabrik-pabrik industri besi dan baja yang tua serta tidak berteknologi tinggi.

“Karena kita pabrik baru dan teknologinya tinggi, ongkosnya murah, tiba-tiba Indonesia jadi pemain kedua terbesar di stainless steel dunia setelah China. Kalau dibutuhkan, kalau mereka minta, Indonesia siap untuk memberikan masukan, bantuan,” tegas dia.

“Karena kita lihat ongkos mereka mahal, pabrik tua, perlu investasi tinggi, kita siap kirim tim ahli kita. Saya akan koordinasi dengan Menteri Perindustrian Pak Agus Gumiwang untuk memastikan kalau dibutuhkan Indonesia siap membantu,” ungkap Lutfi. (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
29 March 2024 - 07:11
Rumah Kontrakan di Jatinegara Terbakar akibat Kompor Meledak

WARTAPENANEWS.COM - Sebuah rumah kontrakan seluas 3x10 meter di Jatinegara, terbakar saat Kamis sore ini (28/3/2024) menjelang waktu berbuka puasa. Rumah kontrakan tersebut terbakar lantaran penghuni rumah tengah memasak nasi,

01
|
29 March 2024 - 06:31
Oplos Pertalite Jadi Pertamax, Manajer-Pengelola SPBU Ditangkap Polisi

WARTAPENANEWS.COM - Polisi mengungkap tindakan curang yang dilakukan di empat SPBU di Jakarta Barat, Kota Tangerang, dan Depok. SPBU itu mengoplos pertalite sehingga tampilannya seperti pertamax. Lalu dijual dengan harga

02
|
29 March 2024 - 06:10
16 Lintas Udara di Belgorod Hancur Usai Diserang Pertahanan Udara Rusia

WARTAPENANEWS.COM - Unit pertahanan udara Rusia pada Rabu (27/3/2024) menjatuhkan 16 sasaran lintas udara di sekitar kota Belgorod di Rusia selatan, tanpa ada korban luka yang dilaporkan di darat. Gubernur

03