wartapenanews.com – Andi Tentintatta (14), seorang santri salah satu pondok pesantren di Kabupaten Bone, Sulsel, tewas setelah terlibat perkelahian dengan temannya berinisial RMA (13).
Kasubsi Humas Polres Bone, Ipda Rayendra mengatakan, korban sempat dilarikan ke rumah sakit. Namun, nyawanya tak tertolong.
“Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, tapi tak tertolong. Dinyatakan meninggal,” kata Ipda Rayendra pada Kamis (15/6).
Rayendra menjelaskan, perkelahian ini terjadi di dalam pesantren yang beralamat di Bone. Insiden ini berawal pada pukul 13.30 WITA, Kamis siang. Korban bersama pelaku ini awalnya membersihkan lapangan futsal.
Tiba-tiba, korban terkena percikan air yang membuatnya emosi. Langsung menyerang pelaku dengan memukulnya dengan sapu.
“Awalnya, pelaku dipukuli sapu, karena tak terima sehingga ia melawan,” ungkapnya.
“Jadi, mereka ini berkelahi,” sambungnya.
Dalam perkelahian itu, korban terjatuh. Ia juga langsung tidak sadarkan diri hingga dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit
“Untuk pelaku sudah diamankan di Polres dan penanganannya ditangani Unit PPA karena anak di bawah umur,” tandasnya.
Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan pasal Pasal 80 ayat (1),(3) jo pasal 76C UU RI No 35 tahun 2014, perubahan UU No 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak. (mus)