wartapenanews.com – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa suatu negara dapat memasuki fase endemi apabila cakupan vaksinasi dapat mencapai 70% dari total populasi pada bulan Juli. Namun di Indonesia saat ini angka vaksinasi lengkap baru mencapai 62% dari total populasi atau sekitar 168 juta orang.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat dr. Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan beberapa faktor penyebab cakupan vaksinasi dosis kedua belum mencapai 70%.
Nadia menjelaskan bahwa saat ini masih banyak masyarakat yang belum divaksinasi dosis kedua akibat sempat terkonfirmasi positif COVID-19. Sehingga terdapat rentang waktu tertentu untuk bisa mendapatkan vaksinasi dosis kedua.
“Banyak yang belum bisa mendapatkan suntikan dosis kedua dikarenakan kemarin ada yang sempat terkonfirmasi positif COVID. Walaupun gejalanya ringan kan masih membutuhkan waktu ya untuk mendapatkan dossis ke dua ini,†kata Nadia dalam keterangannya, dikutip Selasa (14/6).
Lebih lanjut, Nadia menyatakan bahwa dengan kondisi yang semakin membaik ini membuat masyarakat terlena dan enggan untuk melengkapi perlindungan diri melalui vaksinasi dosis kedua. Maka dari itu, masyarakat perlu diingatkan bahwa COVID-19 masih menjadi pandemi di Indonesia maupun dunia.
“Karena situasi yang semakin membaik ini kemudian merasa tidak perlu untuk mendapatkan perlindungan dengan melengkapi dengan dosis kedua. Nah ini memang edukasi harus terus kita ingatkan bahwa situasi pandemi COVID ini masih belum selesai,†ungkapnya.
Selain itu, letak geografis yang sulit dijangkau juga menjadi suatu faktor penyebab cakupan vaksinasi dosis kedua di Indonesia belum memenuhi target. Sehingga masyarakat masih belum bisa divaksinasi dosis kedua kareena para petugas kesehatan memerlukan waktu untuk mencapai daerah tersebut.
“Tentunya ada beberapa yang masih terhambat dengan permasalahan geografis ya, artinya memang memerlukan waktu bagi petugas kesehatan untuk mencapai daerah tersebut untuk melengkapi dosis kedua bagi masyarakat,†tutur Nadia.
Namun, Nadia cukup yakin bahwa cakupan vaksinasi dosis kedua di Indonesia dapat mencapai 70% di akhir bulan Juni dan diutamakan pada daerah yang menyubang kasus COVID-19 paling besar.
“Kita cukup yakin bahwa 70% ini coba kita kejar pada akhir Juni 2022. Mungkin belum semua daerah tetapi terutama daerah-daerah yang merupakan penyumbang kasus COVID itu paling besar,†tutupnya. (mus)