wartapenanews.com – Seorang siswa teladan dari SMA Negeri 1 Kota Kotamobagu di Sulawesi Utara (Sulut) bernama Aldi, dianiaya atau dikeroyok oleh belasan siswa lainnya hingga babak belur dan harus dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Kasus ini viral, setelah video pengeroyokan diposting oleh akun facebook @Ang Mey Dian yang diduga adalah tante korban. Video ini kemudian dibagikan oleh sejumlah akun lainnya.
Dalam video yang beredar, terlihat seorang siswa yang diduga adalah Aldi yang masih menggunakan seragam sekolah tengah dipukuli siswa lainnya yang berjumlah belasan orang. Aldi sampah jatuh bangun saat dikeroyok.
Terlihat jelas jika aksi itu terjadi di dalam lingkungan sekolah tepatnya di lapangan. Hanya ada seorang pria dewasa yang tampak mencoba untuk melerai aksi pengeroyokan itu, walaupun sia-sia karena bukannya menghentikan aksi malah membuat Aldi semakin brutal dikeroyok.
Aldi dipukul dan ditendang serta ditarik oleh para siswa yang melakukan aksi pengeroyokan tersebut.
Ponakan ada sekolah bae2 pulang so mo masuk rumah sakit,trg keluarga nda terima.
Oknum anak2 sekolah jaman skrg so nda ada kasih deng hati !! Drg pe ortu le nda tau ada didik bgmna pa dorang sampe so jadi rupa bintang buas smua.
Kejadian kemarin hari rabu di SMA NEGERI 1 KOTAMOBAGU dalam wilayah sekolah pula. Miriss sekali !,” tulis akun @Ang Mey Dian di postingan video pengeroyokan.
Tak hanya itu, dalam keterangan Ang Mey Dian, disebutkan jika diduga aksi pengeroyokan itu terjadi karena korban Aldi adalah seorang siswa teladan sehingga membuat iri banyak siswa laki-laki lainnya di sekolah tersebut.
Hal ini mengundang reaksi netizen. Mereka menyayangkan tindakan brutal terjadi di lingkungan sekolah. Selain itu, Netizen juga menilai tidak ada empati dari siswa lain karena tak mau melerai aksi pengeroyokan yang bisa berakibat fatal untuk korban.
“Proses mereka jgn biarkan mereka lari dri proses, tahan 1 agar jadi saksi spx semua yng terlibat dlm video tersebut hrus di Proses,” tulis akun @Angken Fedrick.
“Ini sekolah tampa belajar or tampa preman kang? Miris pendidikan jaman sekarang,” kata Vivi Korah dalam komentarnya.
“Karena kasus ini terjadi di lingkungan Sekolah maka yang harus bertanggung jawab adalah Kepala Sekolah🙏,” ungkap Jemmy Saleleng.
Belum ada pernyataan resmi dari pihak kepolisian maupun Dinas Pendidikan Daerah terkait dengan kasus pengeroyokan ini. (mus)