22 April 2025 - 21:45 21:45
Search

Wabah Corona Mendunia, Alarm Awal untuk Ekonomi RI

WartaPenaNews, Jakarta – Wabah Corona Covid-19 makin merebak karena sudah memakan lebih 2 ribu korban jiwa yang sebagian besar di China. Ekonomi global pun ikut berpengaruh karena lebih dari 50 negara terdeteksi penyebaran Corona.

Ancaman terhadap ekonomi nasional pun menjadi kekhawatiran. Anggota Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun mengingatkan imbasnya akan berdampak terhadap ekonomi daerah lantaran sektor pariwisata menjadi andalan beberapa daerah.

“Ini adalah wake up call bagi kita semua, alarm awal bagi kita. Kalau kita bisa tangani dan antisipasi, diperbaiki dengan baik. Tetapi misalnya ini jadi masalah berlanjut, harus disiapkan contingency plan,” ujar Misbakhun dalam siaran persnya, Sabtu 29 Februari 2020.

Misbakhun menyampaikan hal ini saat audiensi dengan jajaran Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Daerah Istimewa Yogakarta.

Dia merincikan dampak wabah corona saat ini, sudah mulai terasa. Salah satunya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang mencapai kisaran Rp14.200. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga merosot. Perbandingan akhir 2019 masih di atas level 6.000, namun belakangan sempat merosot ke kisaran 5.200.

Misbakhun bilang, IHSG dan kurs rupiah merupakan dua indikator utama perekonomian.

“Kalau yang terserang dua unsur indikator perekonomian Indonesia yaitu nilai tukar dan IHSG, saya yakin akan berpengaruh secara psikologis ke perekonomian kita secara umum lalu berlanjut ke sektor-sektor fundamental lainnya,” jelasnya.

Maka itu, menurutnya perlu ada kebijakan pemerintah yang tepat sasaran. Jika tidak, bisa rawan. “Kalau itu salah penanganan, ini bisa membuat situasi makin buruk,” katanya.

Baca Juga: Benarkah Penderita Usus Buntu Harus Segera Dioperasi?

Beberapa daerah menjadikan sektor wisata sebagai pendapatan terbesar daerah. Seperti Yogyakarta, yang 50 persen bersumber dari sektor itu. Tapi, dengan situasi saat ini, kata dia, perlu dicari jalan keluar mengantisipasinya.

Lanjut dia, setiap daerah memiliki kekhasan dalam penyelesaiannya. Tidak bisa seragam semua.

Dia mengingatkan pula hal-hal yang berpotensi mengganggu penopang perekonomian Yogyakarta harus diantisipasi.

“Tantangannya ke depan, virus Corona pastinya akan memberikan dampak,” ujar politikus Golkar itu.

Dia juga mengingatkan para birokrat, pejabat publik, untuk tidak saling lempar pernyataan yang membuat suasana panik. Menurutnya, pasar yang sedang panik dan menghadapi tekanan tidak semestinya ditimpali komentar-komentar yang membuat situasi bertambah buruk.

“Para birokratnya, komentarnya atau statement di publik tidak memberikan suasana dan situasi tenang malah bikin situasi semakin memburuk. Seharusnya memberikan sinyal-sinyal positif,” katanya. (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait