WartaPenaNews, Jakarta – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi mengajak para generasi muda untuk menjadi petani milenial dengan memanfaatkan teknologi.
“Petani milenial, anak-anak muda sudah melek teknologi dan mudah mengakses data secara internasional,†kata Wamentan Harvick dalam diskusi webinar nasinal “Jadi Petani Milenial, Kenapa Tidak?!â€, Selasa (31/8/2021).
Wamentan menegaskan bahwa petani modern saat ini sudah banyak yang menggunakan teknologi dan inovasi dalam sistem pertaniannya untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen.
Bahkan, pertanian merupakan sektor strategis yang memiliki dampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Harvick menyebut sektor pertanian sebagai penyumbang APBN sebesar 16 persen pada tahun 2020.
Oleh karena itu, lanjut dia, pemerintah melalui Kementerian Pertanian sangat mendorong agar para anak muda kaum milenial memiliki motivasi dan keinginan kuat untuk menjadi petani dalam rangka meningkatkan produktivitas yang berdampak pada perekonomian.
“Kementerian Pertanian akan terbuka dalam memberikan informasi dan produk-produk inovasi di bidang pertanian seperti bibit hibrida dan bibit unggul untuk meningkatkan produktivitas,†ujar Harvick.
Dia mengakui persoalan pendapatan kerap dikeluhkan oleh para generasi muda untuk terjun di sektor pertanian. Namun, kata Harvick, pihaknya akan berusaha menjalin komunikasi dengan perbankan agar mempermudah pemberian kredit pada petani milenial guna mengembangkan usahanya.
Upaya yang dilakukan dengan berkomunikasi dengan pihak bank pemerintah dan swasta anak-anak muda ini tertarik, tidak sulit mengakses dana. “Saya sudah komunikasi dengan para dirut bank pemerintah maupun swasta, untuk mempermudah akses permodalan, supaya anak-anak muda ini tertarik, tidak sulit mengakses dana,†sambung Harvick.
Tak hanya itu, dia juga akan memperbaiki sistem KUR (kredit usaha rakyat) agar tepat sasaran dan tepat guna di masyarakat, khususnya bagi kalangan mileniak. Harvick menyebutkan penyaluran KUR untuk petani sudah lebih dari Rp40 triliun.
Selain itu dari sisi pemasarannya, Harvick menyebut Kementerian Pertanian juga secara aktif menjalin komunikasi dengan perwakilan pemerintah Indonesia di luar negeri untuk memperkenalkan produk pertanian dan membantu membuka akses pasar internasional. (rob)
