4 May 2024 - 23:35 23:35

Warga Australia Tidak Boleh Ke Luar Negeri Sampai 17 September

WartaPenaNews, Jakarta – Bulan Maret lalu, Pemerintah Australia mengeluarkan keputusan melarang warganya bepergian dan larangan itu akan berakhir hari Rabu besok (17/6/2020).

Namun beberapa media lokal di Australia mengatakan Departemen Kesehatan sudah dengan “diam-diam” memperpanjang larangan tersebut sampai tanggal 17 September.

Walau saat ini tidak banyak negara yang membuka diri untuk kedatangan turis, larangan tersebut harus diperpanjang karena urusan asuransi.

Departemen Kesehatan mengatakan perpanjangan dilakukan untuk memastikan pemerintah Australia memiliki sejumlah kekuatan untuk mengatasi pandemi yang masih berlangsung.

“Pembatasan perjalanan bagi warga negara dan permanent resident masih berlaku selama masa darurat ini,” demikian laporan Daily Mail Australia.

Dengan pembatasan tersebut, warga yang sebelumnya sudah membeli tiket atau membeli paket liburan di luar negeri bisa mendapat ganti rugi dari pihak asuransi, karena larangan bepergian resmi dikeluarkan oleh pemerintah Australia.

Belum ada kejelasan apakah larangan itu nantinya akan dicabut pada tanggal 17 September.

Peserta unjuk rasa kedua tertular corona Black Lives Matter protesters packed tightly together at the rally. Peserta unjuk rasa kedua di Melbourne yang hadir di Black Lives Matter positif terkena COVID-19. (ABC News: Simon Tucci)

Dalam perkembangan lain, orang kedua yang mengikuti unjuk rasa “Black Lives Matter” di Melbourne pekan lalu telah dinyatakan positif terkena COVID-19.

Dia adalah seorang perempuan yang hadir dalam unjuk rasa 6 Juni lalu dan merupakan satu dari 12 kasus baru di negara bagian Victoria dalam 24 jam terakhir.

Kasus baru ini membuat total yang positif di Victoria berjumlah 1.732 orang.

Kepala Bidang Medis Victoria, Profesor Brett Sutton mengatakan peserta unjuk rasa tersebut mengenakan alat perlindungan diri (APD) ketika hadir di unjuk rasa dan kecil kemungkinan ia menularkan kepada orang lain.

Profesor Suton mengatakan kasus kedua ini tidak memiliki hubungan dengan kasus pertama yang sudah dinyatakan positif tertular virus corona minggu lalu.

Dalam kasus baru lainnya, Profesor Sutton mengatakan terdapat tujuh kasus berhubungan dengan sebuah keluarga di Coburg, sehingga klaster tersebut kini berjumlah 11 orang.

Klaster ini tersebar di tiga lokasi, yakni Coburg, Pakenham dan Broadmeadows.

“Ada sejumlah anak-anak yang ada di rumah di tiga lokasi tersebut dan karenanya ada dua sekolah yang ditutup hari Senin,” kata Profesor Sutton.

Dua sekolah yang ditutup untuk dibersihkan tersebut adalah Sekolah Dasar St Dominic”s di Broadmeadows dan Sekolah Dasar Pakenham Springs. (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
4 May 2024 - 12:14
Mal Rabinza di Lebak Hangus Terbakar

WARTAPENANEWS.COM – Kebakaran hebat terjadi di Mal Rangkasbitung Indah Plaza (Rabinza), Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, pada Sabtu (4/5/2024) dini hari. Informasi diperoleh, peristiwa itu terjadi pukul 00.25 WIB.

01
|
4 May 2024 - 11:13
Mayat Pria Ditemukan Tanpa Busana di Perumahan Sukabumi

WARTAPENANEWS.COM – Warga di Perumahan Frinanda, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, digegerkan dengan penemuan mayat pria dalam kondisi telanjang. Kejadian tragis tersebut terjadi di rumah blok B1 Nomor 1

02
|
4 May 2024 - 10:06
Exit Tol Jagorawi Arah Puncak Macet, Contraflow Diberlakukan di KM 44

WARTAPENANEWS.COM – Kemacetan terjadi di exit Tol Jagorawi arah Puncak pagi ini, Sabtu (4/5). Ini disebabkan wisatawan yang akan berlibur ke kawasan Puncak pada weekend. Informasi dari Jasa Marga, kemacetan

03