WartaPenaNews, Jakarta  – Lebaran sebentar lagi. Untuk tahun ini, jatuh antara Sabtu dan Minggu. Sebagian masyarakat masih merasakan kebingungan. Akibatnya, ini mempengaruhi persiapan lebaran itu sendiri.
Pandemi COVID-19 tak membuat mereka menyerah. Tak peduli dengan corona, mereka memburu baju baru. Lupa zakat fitrah dengan zakat mal (harta), tapi mereka ingat Mall (Super market).
Di tengah masyarakat masih berisik kapan waktu lebaran. Padahal Muhammadiyah sudah mengumumkan sejak dua bulan lalu. Bahkan sebetulnya pemerintah juga sudah membuat kalender Lebaran.
Menurut Muhammadiyah dalam surat Maklumatnya, 1 Syawal 1441 jatuh pada Hari Minggu, 24 Mei 2020. Artinya puasa Ramadhan dilakukan selama 30 hari sejak tanggal 24 April 2020.
Sementara bagi pemerintah dan beberapa Ormas Islam lainnya seperti Nahdlatul Ulama (NU), Persatuan Islam (Persis) akan ditentukan hari Jumat ini melalui sidang isbat untuk memastikan Lebaran Sabtu atau Minggu.
Urusan cara penetapan ini pun masyarakat masih bingung. Mereka yang terekam hanya soal hilal sudah terlihat atau belum. Padahal urusan perbedaan metodologi penetapan lebaran sudah dari zaman dulu. Wakakakak bila kita masih bingung.
Secara garis besar, Muhammadiyah menggunakan metodologi hisab haiki wujudul hilal (ada hilal mesikupan kadang tidak terlihat). Sementara Pemerintah dan beberapa Ormas Islam lainya menggunakan metodologi imkanur rukyah hilal (memungkinkan hilal harus terlihat).
Masih bingung ya? Kalau begitu cepat-cepat tanya ustaz atau ahlinya langsung atau browsing di internet cara perbedaan penentuan Lebaran. Semoga kita tidak makin bingung dan linglung di tengah pandemi COVID-19. (mus)
