WartaPenaNews, Jakarta – Industri pariwisata indonesia masih menempati urutan keempat dari lima penghasil devisa negara. Berbeda dengan sektor migas, industri dan pertanian yang cenderung menduduki urutan pertama sebagai penghasil pendapatan bagi negara. Hal ini menjadi ambigu, padahal sejak lima tahun terakhir, angka wisata mancanegara meningkat.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman ke Indonesia Januari 2019 naik 5,22 persen dibanding jumlah kunjungan pada Januari 2018, yaitu dari 1,10 juta kunjungan menjadi 1,16 juta kunjungan.
Kementerian Pariwisata RI menyebut target wisman bisa tembus 20 juta orang di tahun 2019. Jumlah itu belum ditambah wisatawan domestik yang mencapai 275 juta orang. “Sektor pariwisata juga memberikan kontribusi 9,5 persen pada PDB global kita,†ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya, Senin (4/3).
Secara akumulatif, sejak tahun 2014 kenaikan wisatawan mancanegara sangat signifikan. Jika ditahun 2014, jumlahnya 9,4 juta lebih, angkanya melejit di tahun 2018 yang menembus 15,8 juta kunjungan. Total jumlah turis asing yang melancong ke Indonesia sejak 2014 mencapai 60,1 juta orang. â€Melihat angka ini, kami tidak takut untuk menargetkan jumlah wisatawan tahun ini bisa tembus 20 juta orang,†terangnya.
Menurut Arief, salah satu pendorongnya adalah pemberlakuan kebijakan Bebas Visa Kunjungan (BVK) serta gencarnya promosi Wonderful Indonesia. Padahal beberapa negara ASEAN untuk periode yang sama justru mengalami pertumbuhan negatif.
Arief mengaku, pihaknya awalnya ragu menargetkan 20 juta akibat sederet kecelakaan dan bencana alam yang melanda Indonesia. Namun anggapan itu meleset. Ini dibuktikan dengan jumlah devisa yang diraup mencapai 17 miliar dolar AS. Hal tersebut dikarenakan angka average spending per arrival (pengeluaran rata-rata per kunjungan) 16,2 juta wisman tadi berkisar pada rataan 1.100 dolar AS.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Dadang Rizki Ratman mengatakan, Kementerian Pariwisata mulai menggagas Border Tourism. Ide ini untuk meningkatkan kunjungan wisman di wilayah perbatasan Indonesia. “Kami mulai merancang ada festival budaya seperti di Kawasan Entikong, Kalbar, sekitar perbatasan Timor leste dan Batam,†terangnya.
Ide lain agar target wisman tercapai, Kemenpar juga menggagas Tourism Hub. Program ini untuk memanfaatkan wisatawan yang tengah berkunjung ke negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Filipina bisa ditarik ke Indonesia. Program selanjutnya, Low Cost Carrier Terminal (LCCT). Menurutnya, LCCT akan merangsang para wisatawan berkantong menengah ke bawah datang ke Indonesia. (*/dbs)