WartaPenaNews, Jakarta – Meskipun Pilres masih 3 tahun lagi, namun isu-isu bursa pencalonan calon presiden sudah mulau santer terdengar sejak sekarang.
Salah satunya adalah isu pencalonan Puan Maharani yang akan diusung oleh PDI Perjuangan (PDIP). Santer dikabarkan putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ini akan disandingkan dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Tak hanya Prabowo, pencalonan Puan juga disebut-sebut akan diduetkan dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Puan punya potensi karena trah Sukarno, sedangkan Ganjar potensi bisa jadi presiden mengingat elektabilitasnya yang tinggi.
Di samping calon presiden, kini muncul pula nama-nama calon wakil presiden yang cocok mendampingi Puan.
Politikus PDIP Effendi Simbolon mengusulkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, sebagai calon wakil presiden mendamping Puan.
Usulan Effendi sekaligus menampik isu bahwa PDIP akan berkoalisi dengan Partai Gerindra dan menggaet Prabowo sebagai calon wakil Puan.
“Saya bilang Mbak Puan itu dipasangkannya harus sama Anies (Baswedan). Jangan lagi (dengan) Prabowo. Puan capres, Anies cawapres,” ujar Effendi dalam diskusi virtual bertajuk ‘Crosscheks’, Minggu (30/5/2021).
Menurut Effendi, menggaet Anies akan membuat peluang untuk menang semakin besar dan peluang untuk kalah semakin tertutup, lantaran hal tersebut menunjukkan bersatunya kelompok nasionalis dengan kelompok religius.
Berdasarkan hasil survei lembaga Indikator Politik yang dirilis pada 4 Mei 2021 dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error 2,9 persen menempatkan Ganjar Pranowo pada peringkat pertama sebesar 15,7 persen.
Disusul oleh Anies Baswedan sebesar 14,6 persen. Sementara ketua umum Gerindra Prabowo Subianto 11, 1 persen.
Sementara hasil survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Politik Indonesia (KedaiKOPI) yang dipaparkan ke media pada 6 Mei 2021, menempatkan Anies Baswedan pada posisi teratas dengan perolehan 38,2 persen.
Angka ini diikuti oleh Gubernur Jawa Tengah yang sekaligus politisi PDIP Ganjar Pranowo 29 persen, dan posisi dibawahnya ditempati Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 21 persen. (rob)