26 April 2024 - 07:26 7:26

205 Tewas dan 913 Terluka dalam Konflik di Libya

WartaPenaNews, Jakarta  – Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mencatat 205 orang tewas, termasuk 18 warga sipil, dan 913 lainnya terluka dalam konflik yang berkecamuk di Libya sejak lebih dari dua pekan terakhir.

Lewat akun Twitter, WHO mengunggah data terbaru mengenai korban tewas dan luka dalam pertempuran di dekat ibu kota Libya, Tripoli. WHO juga mengaku telah mengirim tim spesialis “untuk membantu sejumlah rumah sakit dalam melakukan puluhan operasi medis.”

Dilansir dari laman UPI, belum lama ini, krisis terbaru di Libya meletus sejak 4 April, saat Jenderal Khalifa Haftar melancarkan operasi militer untuk merebut Tripoli. Perdana Menteri Libya Fayez al-Sarraj menyebut serangan pasukan Jenderal Haftar sebagai percobaan kudeta.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?Happy Inspire Confuse Sad
Konflik memanas pada Selasa malam kemarin, saat sejumlah mortir mengenai sebuah distrik padat penduduk. WHO menyebut serangan itu merupakan bagian dari upaya pasukan Haftar untuk merebut ibu kota dari pemerintahan PM Sarraj yang diakui Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Sedikitnya lima warga sipil tewas dan beberapa lainnya terluka dalam serangan mortir pada Selasa malam. Serangan terjadi di distrik Abu Salim, Tripoli.

Laporan dari Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB mencatat sekitar 24 ribu orang dari 4.870 rumah tangga di Libya menjadi telantar akibat konflik terbaru.

Sementara Agensi Pengungsian PBB mengaku telah mengevakuasi hampir 180 imigran dari pusat detensi Abu Salim yang berlokasi dekat dengan area pertempuran. Banyak dari mereka yang dievakuasi adalah wanita dan anak-anak.

PBB mengaku khawatir mengenai sejumlah orang yang masih terjebak di pusat detensi tersebut.

Awal April lalu, PBB mengecam sebuah serangan udara yang membuat satu-satunya bandara operasional di Tripoli terpaksa ditutup. Aktivitas penerbangan keluar dan menuju Bandara Internasional Mitiga dihentikan. Semua calon penumpang juga dievakuasi. Tidak ada korban tewas maupun luka dalam serangan udara tersebut.

Utusan PBB untuk Libya, Ghassan Salame, menyebut serangan udara di Bandara Internasional Mitiga melanggar aturan kemanusiaan. Ini dikarenakan bandara tersebut adalah infrastrukur sipil, bukan instalasi militer. (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
25 April 2024 - 12:38
Ganjar Tolak Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

WARTAPENANEWS.COM – Usai gelaran Pilpres 2024 ini, Ganjar Pranowo kembali menegaskan dirinya berada di luar pemerintahan. Sikap ini, bukan berarti dia tak hormat pada pemenang pilpres, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

01
|
25 April 2024 - 11:14
Pegawai Kementerian ESDM Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Korupsi Timah

WARTAPENANEWS.COM – Kejaksaan Agung (Kejagung) menjadwalkan pemeriksaan seorang pegawai Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam kasus korupsi tata niaga timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah

02
|
25 April 2024 - 10:17
Bocah Temukan Mayat Wanita Membusuk di Dalam Rumah

WARTAPENANEWS.COM – Warga Kecamatan Cihara, Provinsi Banten dihebohkan penemuan sesosok mayat wanita di Kampung Barung Cayut, Desa Pondok Panjang, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak. Mayat yang ditemukan bocah sekitar pukul 13.00

03